Pecinan Street Food, Wisata Kuliner Tionghoa Ala Banyuwangi

oleh -1079 Dilihat
Bersamaan dengan peringatan Imlek, Bupati Banyuwangi meresmikan Pecinan Street Food.

KILASJATIM.COM, Banyuwangi – Di Banyuwangi, wisata kuliner terus ditumbuhkan. Bersamaan dengan peringatan Imlek, kini muncul Pecinan Street Food. Sebuah kawasan kuliner yang menjajakan beragam masakan khas Tionghoa. Mulai dari ayam kunpao, dimsum, bakcang, lontong cap go meh, bebek/ayam Peking, bakcang, hingga teh Luo Han Kuo.

Wisata kuliner ini diresmikan langsung oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Jumat malam (31/1/2020). Ribuan orang turut menghadiri pembukaan kawasan jajanan tionghoa yang pertama di Bumi Blambangan. Sejak sore, ratusan pengunjung memadati area. Mereka semua penasaran dengan beragam kuliner yang bakal disajikan di kawasan tersebut.

Pecinan Street Food ini digelar di sepanjang jalan ikan Gurame di Kelurahan Karangrejo. Membentang sekitar 300 meter di areal Kelenteng Hoo Tong Bio. Di sini, pengunjung bisa mencicipi kuliner sedap sambil menikmati suasana romantis yang kental nuansa warga tionghoa. Mulai dari musik, hiburan, hingga ornamen serba merah.

“Pecinan Street Food akan rutin digelar setiap Jumat malam di areal jalanan menuju Kelenteng Hoo Tong Bio. Khusus di festival Imlek ini, dibuka setiap hari hingga festival Imlek berakhir pada Minggu malam. Jadi warga Banyuwangi dan wisatawan yang ingin menikmati masakan khas Tionghoa tidak perlu repot. Langsung saja ke tempat ini. Dijamin puas,” kata Bupati Anas.

BACA JUGA: Kenalkan Program #MerdekaBelajar, Kemendikbud Ajak Guru Banyuwangi Kenali Potensi Siswa

Ditambahkan Anas, sudah empat tahun terakhir ini Banyuwangi menggelar Festival Imlek. Ini sebagai upaya pemkab untuk terus memupuk kerukunan dalam keberagaman di Bumi Blambangan.

Festival Imlek kali ini dipusatkan di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio. Event yang masuk rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2020 digeber mulai tadi malam (31) sampai Minggu (2/2/2020).

Baca Juga :  Support Wisata Banyuwangi, Bhayangkari Gelar Baksos Sebelum Tour of Kemala

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, Festival Imlek merupakan wujud komitmen pemkab untuk mengangkat beragam tradisi dan kebudayaan yang tumbuh di Banyuwangi. Ini menunjukkan bahwa budaya Tionghoa juga merupakan bagian dari Banyuwangi.

“Festival ini adalah wujud komitmen kami untuk mengakomodasi semua tradisi dan budaya yang ada di masyarakat. Banyuwangi yang dihuni banyak etnis, agama, dan budaya bisa hidup rukun dan damai,” kata Anas.

BACA JUGA: Menpar Wishnutama Luncurkan 123 Atraksi Banyuwangi Festival 2020  

Anas menuturkan, selain budaya Tionghoa, kesenian lokal Banyuwangi juga ditampilkan pada Festival Imlek tersebut. Seperti, barong Oseng dan lagu-lagu daerah yang bakal bersanding dengan musik khas Tionghoa.

“Ini pastinya menarik, bagaimana budaya Tionghoa akan berpadu dengan budaya Banyuwangi,” imbuh Anas.

Koordinator Kelenteng Hoo Tong Bio Alexander Martin mengatakan, Festival Imlek bakal dimeriahkan banyak atraksi yang merefleksikan akulturasi budaya Tionghoa dan budaya lokal Banyuwangi.

Ada pertunjukan Wayang Potehi di depan kelenteng. Wayang Potehi adalah kesenian wayang klasik perpaduan budaya Tionghoa dan Jawa. Selain itu, dilakukan peresmian sentra kuliner baru Pecinan Street Food, selain menjajakan makanan khas Tionghoa, juga dijual aneka makanan yang biasa dijajakan di kawasan tersebut.

BACA JUGA: Banyuwangi Bikin Pasar Kreatif Kopi Premium Kualitas Ekspor, Harganya Dijamin Miring

Meski ini adalah sentra kuliner Tionghoa, Alex memastikan bahwa semua menu yang dijajakan di kawasan ini halal. Pengunjung tidak perlu khawatir mencicipi kuliner di Pecinan Street Food.

“Masyarakat Banyuwangi sangat majemuk, ada banyak etnis dan agama. Namun, kami menyadari bahwa mayoritas adalah muslim. Sehingga kami dan seluruh pedagang sepakat hanya menyediakan masakan halal. Sehingga siapa saja bisa datang dan berwisata kuliner di sini tanpa ragu. Dijamin halal dan enak,” tegas Alex.

Baca Juga :  Aston Hotel Solo Sajikan Menu Terbaru Iga Bakar Bumbu Rawon

Aneka jajanan juga ada, di antaranya kue keranjang, manisan Tiongkok, bakpao ayam, dan bakcang. Juga aneka minuman, seperti teh bunga krisan, kopi, dan masih banyak lainnya.

Sementara itu, pada Minggu (2/2), festival imlek akan ditutup dengan beragam pertunjukan seni kolaborasi. Di antaranya, atraksi leang leong dan tarian lampion. Juga kolaborasi barongsai, barong using, dan barong Bali.

“Juga ada penampilan Lalare Orchestra. Mereka akan membawakan sejumlah lagu daerah dan lagu Tionghoa yang diaransemen musik tradisional,” pungkas Alex. (hms/kj17)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.