PDGI Diminta Jadi Garda Terdepan Perubahan, Khofifah: Saya Titipkan Masa Depan Generasi Kita

oleh -334 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Gubernur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen untuk memperkuat layanan kesehatan dasar dengan memastikan setiap puskesmas di Jatim agar memiliki dokter gigi.

Berdasarkan data Sistem Informasi SDM Kesehatan (SISDMK) per 30 Maret 2025, masih terdapat 45 Puskesmas di Jawa Timur yang belum memiliki tenaga dokter gigi, meski profesi ini termasuk dalam sembilan tenaga kesehatan wajib yang harus ada di Puskesmas.

“Ini menjadi perhatian serius. Pemerataan dokter gigi bukan hanya soal pemenuhan formasi, tapi juga menyangkut hak masyarakat atas layanan kesehatan yang setara,” kata Khofifah saat membuka Kongres Nasional Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) ke-28 di Grand City Surabaya, Kamis (15/5/2025) malam.

Khofifah mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 8.031 dokter gigi di Jawa Timur. Jumlah ini menurutnya cukup, asalkan distribusinya dikelola dengan tepat.

“Kita punya tenaga yang cukup. Tinggal bagaimana kita menata dan mensinergikan kebijakan antara provinsi dan kabupaten/kota. Saya optimistis persoalan ini bisa segera diatasi,” imbuhnya.

Kongres Nasional PDGI ke-28 ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, serta Ketua Umum Pengurus Besar PDGI, Drg. Usman Sumantri. Ribuan dokter gigi dari seluruh Indonesia juga turut memeriahkan acara ini.

Gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini juga menekankan bahwa persoalan kesehatan gigi dan mulut sering kali dianggap sepele, padahal dampaknya sangat besar terhadap kualitas hidup, gizi, dan pertumbuhan anak.

“Saya mengajak PDGI menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun kesadaran masyarakat sejak dini,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya pendekatan menyeluruh—dari edukasi (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), hingga rehabilitasi—dalam penanganan masalah kesehatan gigi.

Baca Juga :  Gubernur Khofifah: BUMDesa Kunci Kedaulatan Pangan

Khofifah juga menyoroti pentingnya edukasi menyikat gigi sejak usia dini, deteksi dini masalah mulut di sekolah, hingga layanan jemput bola agar masyarakat tak perlu menunggu lama untuk mendapat perawatan.

“Edukasi sejak dini adalah kunci utama pencegahan. Kita tidak bisa hanya menunggu pasien datang,” tegasnya.

Menurutnya transformasi sistem kesehatan nasional yang sedang digalakkan Kementerian Kesehatan menempatkan pendekatan promotif dan preventif sebagai prioritas. Di sinilah peran PDGI sangat penting.

“PDGI bukan hanya pelayan kesehatan, tapi juga agen perubahan perilaku masyarakat. Mari jadikan kongres ini momentum memperkuat komitmen bersama,” imbuhnya.

Khofifah menutup sambutannya dengan pesan inspiratif kepada ribuan dokter gigi yang hadir:

“Saya titipkan masa depan generasi kita di tangan-tangan profesional Anda semua. Pemerintah hanya fasilitator. Tenaga medis adalah ujung tombak perubahan,” pesan mantan Mensos ini.

Selain soal distribusi dokter gigi, Khofifah juga menyinggung isu stunting, kesehatan ibu dan anak, serta akses layanan di wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal).

Ia menekankan bahwa gangguan gizi pada anak tak hanya dipicu oleh kekurangan makanan, tapi juga masalah kesehatan mulut yang mengganggu proses makan.

“Stunting tidak semata karena gizi buruk. Masalah mulut bisa membuat anak susah makan dan berdampak pada tumbuh kembang. Ini harus ditangani secara holistik,” tambah Khofifah. (FRI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.