OJK: Literasi dan Inklusi Keuangan di Jatim Naik, Ekonomi Makin Tumbuh 

oleh -750 Dilihat

Kepala OJK Regional IV Jatim, Bambang Mukti Riyadi dalam paparannya di acara Cangkrukan Bareng Media  bertempat di Kantor OJK di Surabaya Kamis (23/2/2023) (kilasjatim.com/Nova) 

KILASJATIM.COM, Surabaya – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jawa Timur menyebut literasi dan inklusi keuangan di Jatim naik tajam. Didasarkan dari hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) menyebutkan indeks literasi dan inklusi keuangan Jawa Timur meningkat.

Kepala OJK Regional IV Jatim, Bambang Mukti Riyadi menjelaskan, indeks literasi di Jatim pada tahun 2022 sebedar 55,32% lebih tinggi dari nasional sebesar 49,68%. Sementara inklusi keuangan Jawa Timur pada tahun 2022 sebesar 92,99% dan nasional hanya 85,10%.

” OJK sendiri telah melakukan 29 kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada berbagai lapisan masyarakat selama triwulan IV/2022, tujuanya meningkatkan literasi masyarakat di Jatim agar memahami produk dan jasa keuangan yang sesuai kebutuhan, cakap dalam mengelola keuangan dan terhindar dari investasi ilegal,” ujar Bambang kepada media di acara Cangkrukan bareng Media di Kantor OJK Surabaya, Kamis (23/2/2023).

Edukasi keuangan ini diperuntukkan
kepada komunitas penyandang disabilitas bersama PT Pegadaian, edukasi santri cakap literasi keuangan syariah Pesantren Al Anwar Bangkalan dan sosialisasi literasi keuangan kepada masyarakat Desa Kiring, Tuban, bersama RAWATUNGGA, UNAIR.

Dalam paparannya Bambang menyebutkan seiring dengan ekonomi Jatim yang makin tumbuh disertai adanya penambahan kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan skema kredit murah UMKM.

“Total penyaluran kredit perbankan di Jatim pada 2022 tercatat mencapai Rp535,3 triliun atau tumbuh hanya 6,69 persen (yoy) kinerja pertumbuhan kredit Jatim ini lebih rendah dari nasional yang bisa mencapai 11,35 persen. Hal ini disebabkan karena daerah non konvensional seperti Maluku sedang banyak proyek sehingga kinerja kredit nasional bisa tumbuh lebih tinggi,” jelasnya.

Baca Juga :  Jalur Pendakian Enam Gunung Dari Empat Gugusan Gunung di Jatim Ditutup  

Dari total kredit perbankan Jatim 2022 kredit khusus UMKM tercatat mencapai Rp205,6 triliun atau tumbuh 11,25 persen (yoy). Sedangkan kredit UMKM secara nasional mampu tumbuh 17,13 persen. Ada 3 sektor prioritas yang menjadi penopang kredit perbankan di Jatim pada 2022 yakni sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp141,5 triliun atau tumbuh 5,50 persen (yoy), industri pengolahan Rp113 triliun atau tumbuh 6,08 persen, dan sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan Rp37,9 triliun atau tumbuh 20,36 persen.

Menurut Bambang, tingginya pertumbuhan kredit UMKM ini sejalan dengan program-program pemerintah yang terus menggenjot pertumbuhan kinerja usaha mikro kecil dan menengah bahkan sejak pandemi Covid-19.

“Struktur ekonomi Jatim ini banyak ditopang oleh yang kecil-kecil (UMKM), ketika terjadi gejolak ekonomi global, mereka yang mampu menopang, berbeda dengan negara lain seperti AS,” jelasnya..

OJK sangat optimistis kinerja kredit di Jatim tahun ini akan lebih bagus sejalan dengan penguatan transformasi dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim yang terus memacu penyaluran kredit produktif. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.