OJK Jatim Perkuat Sinergi,  Jaga Stabilitas Pertumbuhan Ekonomi

oleh -322 Dilihat

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur memperkuat sinergi dengan Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Kementrian Keuangan  aktif menggencarkan edukasi keuangan melalui media sosial dan kolaborasi dengan insan pers. (kilasjatim.com/nova)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur memperkuat sinergi dengan Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Kementrian Keuangan  aktif menggencarkan edukasi keuangan melalui media sosial dan kolaborasi dengan insan pers.

Seperti yang dilakukan, menggelar media briefing bertajuk “Penguatan Sinergi untuk Menjaga Stabilitas dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur yang Berkelanjutan: Transformasi Menuju Indonesia Emas 2045″, berlangsung di Suabaya, Jumat (7/02/2025).

 Kepala OJK Jawa Timur, Yunita Linda Sari, dalam kesempatan memaparkan krpada sejumlah media,  membahas perkembangan sektor jasa keuangan regional serta dukungan terhadap program strategis nasional,.

“OJK Provinsi Jawa Timur mengapresiasi kinerja perbankan yang menunjukkan pertumbuhan yang solid di tahun 2024. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan kredit sebesar 8,04% (yoy) mencapai Rp614 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,73% (yoy) menjadi Rp790 triliun,” ujar Yunita Linda Sari.

 Ditambahkan, OJK juga memperkuat literasi dan inklusi keuangan melalui program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) serta berbagai inisiatif seperti Kredit Melawan Rentenir, Satu Rekening Satu Pelajar, dan Desa Ekosistem Keuangan Inklusif. OJK juga menggencarkan edukasi keuangan melalui media sosial dan kolaborasi dengan insan pers.

Ditambahkan  Yunita, stabilitas perbankan juga tercermin dari rasio NPL yang turun menjadi 2,88% dan CAR yang kuat sebesar 29,58%. Ketahanan perbankan terhadap risiko likuiditas terjaga sebagaimana tercermin dari AL/DPK sebesar 15,01% dan AL/NCD sebesar 68,58%.

Baca Juga :  Fesyar Regional Jawa 2020 Diyakini Dorong Pertumbuhan Ekonomi Regional

“Solidnya kinerja perbankan 2024 juga sejalan dengan capaian kinerja pasar modal, Industri Keuangan Non-Bank, Dana Pensiun, dan Perusahaan Pembiayaan yang membaik,” imbuhnya.

Perbankan di Jawa Timur mencatat kinerja positif dengan pertumbuhan kredit sebesar 8,04% (yoy) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,73% (yoy) hingga Desember 2024.

Di sektor pembiayaan, outstanding pinjaman daring meningkat 30,05% (yoy), sementara pembiayaan modal ventura dan pergadaian swasta masing-masing tumbuh 9,94% dan 43,14% (yoy).  Lembaga Keuangan Mikro (LKM) juga mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 29,45% per Agustus 2024.

“Sejak 10 Januari 2025, OJK resmi mengambil alih pengawasan aset keuangan digital, termasuk kripto, dari Bappebti guna menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kepercayaan investor. Sebagai langkah edukatif, OJK meluncurkan Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025,” paparnya.

 Mulai 14 Januari 2025, OJK juga mengawasi Koperasi Jasa Keuangan (Koperasi SJK) dari Kementerian Koperasi dan UKM, untuk memperkuat tata kelola dan perlindungan konsumen di sektor koperasi.

” OJK berkomitmen mendorong penyediaan 3 juta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan kebijakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang lebih fleksibel. Kanal pengaduan Kontak 157 juga disiapkan untuk membantu masyarakat mengatasi kendala pengajuan KPR,” jelasnya.

OJK Jatim menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.

” Dengan regulasi yang kuat, peningkatan literasi keuangan, serta dukungan terhadap sektor riil, OJK optimistis sektor jasa keuangan akan terus menjadi pendorong utama ekonomi Jawa Timur,” pungkas Yunita Linda Sari. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.