Nilai Ekspor Jatim Januari 2020 Meningkat 17,85 persen.

oleh -730 Dilihat

Dadang Hardiwan Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur dalam paparan data di kantor Surabaya Senin(17/02/2020)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Ekspor di Jatim sepanjang Januari 2020 mengalami peningkatan sebesar 4,24 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, Ekspor Jatim naik dari 1,725 miliar dolar AS, menjadi 1,798 miliar dolar AS. Jika dibandingkan Januari 2019
nilai ekspor Jatim meningkat signifikan, yaitu sebesar 17,85 persen.

“Dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor komoditas nonmigas Jatim pada Januari 2020 meningkat sebesar 6,68 persen, yaitu dari 1,654 miliar dolar AS, menjadi 1,764 miliar dolar AS. Nilai ekspor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 98,11 persen dari totalekspor Jatim pada Januari 2020, dibandingkan Januari 2019, nilai ekspor nonmigas Jatim juga mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 19,31 persen,” jelas Dadang Hardiwan, Kepala BPS Jatim,  di kantor BPS Surabaya Senin(17/02/2020)

Hal ini berbanding terbalik pada komoditas migas yang justru turun mencapai 52,40 persen dibanding bulan sebelumnya. Yaitu dari 71,39 juta dolar AS, menjadi 33,98 juta dolar AS. Namun demikian, komoditas migas hanya menyumbang 1,89 persen dari total ekspor Jawa Timur pada Januari 2020.

“Dibandingkan Januari 2019 nilai ekspor migas juga turun drastis, yakni sebesar 28,02 persen,” jelasnya.

Pada Januari 2020 golongan Perhiasan/Permata (HS 71) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar 407,25 juta dolar AS. Nilai tersebut naik sebesar 126,44 persen jika dibandingkan transaksi bulan sebelumnya yang hanya 179,85 juta dolar AS.

“Perhiasan/ Permata berkontribusi sebesar 23,08 persen pada total ekspor nonmigasJawa Timur bulan ini. Golongan komoditas ini paling banyak diekspor ke Singapura dengan nilai 127,26 juta dolar AS,” kata Dadang.

Baca Juga :  Saat Ramadan Harga Bapok Naik, Picu Inflasi  di Jatim Sebesar 0,64%    

Sedangka impor Jawa Timur pada Januari 2020, mengalami penurunan sebesar 1,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 2,05 miliar dolar AS, menjadi 2,02 miliar dolar AS. Penurunan ditunjukkan oleh kinerja impor sektor nonmigas yang turun, meskipun impor sektor migas justru mengalami kenaikan.

Impor migas Januari 2020 ke Jawa Timurmengalami peningkatan sebesar 6,27 persen, dari 454,86 juta dolar AS, menjadi 483,36 juta dolar AS. Impor migas tersebut menyumbang 23,87 persen dari total impor Januari 2020. Nilai impor migas juga mengalami peningkatan sebesar 59,89 persen bila dibandingkan dengan Januari 2019.

Sedangkan impor nonmigas, justru turun sebesar 3,18 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari 1.592,22 juta dolar AS menjadi 1.541,61 juta dolar AS. Impor nonmigas menyumbang 76,13 persen terhadap total impor Januari 2020 ke Jawa Timur. Apabila dibandingkan Januari 2019, nilai impor nonmigas juga masih mengalami penurunan sebesar 11,75 persen.

Dadang mengungkapkan, pada Januari 2020, golongan Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS 84) merupakan komoditi utama impor Jawa Timur, dengan nilai transaksi sebesar 255,30 juta dolar AS. Naik sebesar 54,56 persen dari bulan sebelumnya yang hanya 165,18 juta. Kelompok barang ini mempunyai peranan 16,56 persen dari total impor nonmigas Jawa Timur, dan utamanya diimpor dari China sebesar 102,61 juta dolar AS.

“Nilai neraca perdagangan Jawa Timurselama Januari 2020 mengalami defisit sebesar 226,61 juta dolar AS. Sektor nonmigas mengalami surplus sebesar 222,77 juta dolar AS, dan migas mengalami defisit 449,38 juta dolar AS,” papar Dadang.

Sedangkan negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari 2020\ adalah Jepang mencapai 275,79 juta dollar AS atau 15,63 persen. Disusul berikutnya ekspor ke Amerika Serikat sebesar 220,12 juta  dollar AS atau dengan peranan 12,48 persen, dan ke Tiongkok sebesar 211,51 juta dollar AS atau 11,99 persen.

Baca Juga :  Asuransi Astra Raih Dua Penghargaan Produk Keuangan Terbaik 2019

Sementara ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN mencapai 373,82 juta dollar AS atau dengan kontribusi sebesar 21,19 persen, sementara ekspor nonmigas ke Uni Eropa mencapai 135,24 juta atau 7,67 persen. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.