Nasional Hospital Surabaya Bantu Pasangan Mendapat Keturunan Dengan Tehnologi PGT -A

oleh -562 Dilihat

Tim dokter Morula IVF Surabaya memberikan penjelasan kecanggihan alat PGT -A dalam membantu pasangan suami istri yang menginginkan keturunan di Nasional Hospital Surabaya Minggu (01/09/2019)

SURABAYA, kilasjatim.com: –
Upaya untuk mendapatkan keturunan kini semakin mudah diperoleh Nasional Hospital Surabaya sejak beberapa tahun terakhir giat dengan mengenalkan tehnologi terbarunya untuk membantu pasangan yang menginginkan mendapat momongan.

Teknologi baru bernama
Teknologi Pre Implantation Genetic Testing for Aneuploidy itu diperkenalkan Morula IVF Surabaya,  di Surabaya National Hospital,  Minggu
(01/09/2019). Alat ini bisa menyeleksi embrio yang bagus dengan jumlah kromosom yang diperlukan sebelum ditanam dalam rahim.

Dikatakan dr. Amang Surya, SpOG teknologi ini sudah banyak dikembangkan di beberapa negara di dunia. Namun di Indonesia baru pertama kali memperkenalkan di 36 klinik se Indonesia. karena semakin banyaknya orang Indonesia yang melakukan tes dan program bayi tabung ini di luar negeri.

“Biaya untuk keluar negeri cukup besar, di sini sudah ada dan hasilnya juga akurat,” kata dr Amang.

Teknologi PGT-A adalah
pemeriksaan kromosom pada embrio dengan teknologi Next Generation Sequencing (NGS) yang dilakukan sebelum transfer embrio atau penanaman kembali embrio ke dalam rahim terbukti memberikan dampak positif bagi kesuksesan program bayi tabung.

“Memang tak ada yang jamin 100 persen setelah dilakukan PGT-A benih yang ditanam ke rahim akan tumbuh, tetapi lebih 98 persen menunjukkan tingkat ketepatan atau benih yang dimasukkan ke rahim tumbuh baik,” ungkap Dr dr Amang Surya P SpOG F-MAS, tim dokter morulaivf Surabaya, saat melaunching morulaivf Surabaya di National Hospital Surabaya, Minggu (1/9/2019).

Ditambahkan dr. Amang, untuk menghasilkan bayi yang berkualitas juga ditentukan oleh proses kehamilan selama sembilan bulan.Di sinilah peran si ibu agar terus menjadi kualitas janin yang ada di rahimnya setelah dilakukan penanaman embrio.

Baca Juga :  Bruno Mars Bakal Tur Asia Tenggara Maret 2024, Tak Ada Jadwal ke Indonesia

“Kalau selama hamil tidak dijaga juga belum tentu menghasilkan bayi berkualitas. Tapi setidaknya, dari awal embrio itu sudah berkualitas tinggal menjaganya supaya bisa terus berkualitas. Karena 60 persen tumbuh kembang janin itu ditentukan dari saat dalam kandungan,” jelas dr Amang.

Sementara itu dr. Benedictus Arifin, SpOG (K) FICS, tim dokter Morula IVF menambahkan teknologi PGT-A ini untuk membantu program pemerintah mencetak generasi masa depan yang sehat dan cerdas.

Generasi sehat dan cerdas itu tidak lahir secara instan, melainkan harus dibentuk ketika masih dalam kandungan. “Kita mencoba memilih yang terbaik dari embrio yang ada dari pasangan suami istri yang sah,’ urainya.

Karenanya, pihaknya  tidak bisa menentukan nantinya embrio itu ketika lahir bisa memiliki keahlian apa. Atau tidak bisa menentukan bayi itu kelak akan memiliki kondisi fisik seperti apa.

Selain itu, alat ini maupun tim dokter tidak bisa menentukan jenis kelamin calon janin.
Karena aturan di Indonesia, dokter tidak boleh menuruti kemauan orang tua untuk memilihkan jenis kelamin.

“Kita hanya mencari yang terbaik dari embrio itu. Kalau yang terbaik, jenis kelamin tertentu ya harus diterima. Tidak boleh memilih,” tegas Benecditus

Saat yang bisa dilakukan tim dokter pada pasien adalah mengedukasi agar tidak meminta bayi kembar saat mengikuti program bayi tabung.

Prof Arief Budiono PhD, yang juga tim dokter Morula IVF menambahkan, sebelum benih di tanam tim dokter dapat melihat apakah kromosom hasil pembuahan melalui bayi tabung ini sudah sempurna atau kurang bagus.

“Tetapi kami tidak bisa memenuhi keinginan pasangan yang pengen punya anak dengan kelamin tertentu, karena itu menyalahi aturan undang-undang di negara kita,”  sela Prof Arief Budiono PhD, yang juga tim dokter Morula IVF Surabaya.

Baca Juga :  Kate Middleton Menghilang, Isu Perselingkuhan Pangeran William dan Rose Hanbury Memanas

Susunan kromoson yang kurang sempurna juga akan membuat bayi lahir cacat dan masalah kehamilan lainnya. Sehingga tak heran teknologi PGT-A atau di Malaysia dikenal dengan PGT-S ini sangat dicari pasangan yang ingin tingkat keberhasilan bayi tabung mereka tinggi. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News