Naik Pangkat, Kapolri Idham Azis Dilantik Presiden    

oleh -2867 Dilihat
Presiden memberi selamat pada Jenderal Pol Idham Azis Kapolri usai upacara pelantikan di Istana Negara, Jumat 1 November 2019. (Ist)

KILASJATIM.COM, Jakarta – Jenderal Pol Idham Azis resmi menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) menggantikan Jenderal Pol Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Mendagri,  Jumat 1 November 2019. Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis dilantik langsung Joko Widodo Presiden di Istana Negara Jakarta.

Pengangkatan Idham tersebut berdasarkan Keputusan Presiden No 97 Polri 2019 tentang Pengangkatan Komjen Polisi Idham Azis sebaga Kapolri pada tanggal 1 November 2019.

“Harap mengikuti dan mengulangi. Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan dan penuh rasa tanggung jawab bahwa saya akan menjunjung tinggi Tri Brata,” kata Presiden Joko Widodo saat membimbing Idham Azis mengucapkan sumpah di Istana Negara Jakarta seperti dilansir suarasurabaya.net, Jumat 1 November 2019.

Setelah mengucapkan sumpah, Idham lalu menandatangani berita acara yang disaksikan mantan Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

BACA JUGA: CEO Gojek Masuk Daftar Calon Menteri Dalam Kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin

Setelah dilantik menjadi Kapolri, Idham juga mendapat kenaikan pangkat sebagai Jenderal Polisi.

Kenaikan pangkat tersebut berdasarkan Kepres No 98 Polri 2019 tentang Kenaikan Pangkat dalam Perwira Tinggi Polri untuk Komjen Pol Idham Azis menjadi Jenderal Polisi terhitung 1 November 2019.

Hadir dalam pelantikan tersebut Ma’ruf Amin, Wakil Presiden, Megawati Soekarnoputri Presiden Ke-5, Bambang Soesatyo, Ketua MPR, Puan Maharani, Ketua DPR, Anwar Usman, Ketua Mahkamah Konstitusi, Hatta Ali Ketua Mahkamah Agung, Agung Firman, Ketua BPK, Budi Gunawan, Kepala Badan Intelijen Negara, ST Burhanuddin Jaksa Agung, Agus Rahardjo, Ketua KPK, para menteri Kabinet Indonesia Maju, para wakil Ketua MPR dan DPR Kapolda dari berbagai daerah, para perwira tinggi Polri

Baca Juga :  Semen Indonesia Gelar Trail Run Camp di Ranu Kumbolo Malang

DPR mengesahkan Komjen Idham Azis sebagai Kapolri menggantikan Tito Karnavian dalam rapat paripurna di Gedung DPR pada Kamis 31 Oktober 2019. Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani.

BACA JUGA: Rakorbin SDM Polri 2019, Tingkatkan Profesionalisme Personel Menuju Keunggulan

Sebelumnya, Komisi III DPR secara aklamasi telah menyetujui Idham Azis sebagai Kapolri setelah melakukan uji kelayakan Idham Aziz pada Rabu 30 Oktober 2019. Dalam uji kelayakan itu, Idham menyampaikan visi misinya sebagai Kapolri.

Idham Azis dalam paparan punya tujuh program prioritas yang akan dieksekusi jika diberi tugas sebagai Kapolri. Tujuh program prioritas yakni mewujudkan SDM yang unggul, penataan kelembagaan, pemantapan harkamtibmas, penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan, manajemen media, penguatan sinergi polisional, dan penguatan pengawasan.

Dari program penataan kelembagaan salah satu yang ditekankan adalah memperkuat budaya antikorupsi dengan memperbanyak wilayah zona integritas (wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani).

Idham Azis adalah lulusan Akpol 1988, terakhir menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri dan pernah juga menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

BACA JUGA: Puluhan Wartawan Surabaya Melakukan Aksi Kecam Kekerasan Aparat Kepolisian

Ia tercatat pernah melumpuhkan dalang teror bom Bali Dr. Azahari di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 2005. Saat itu, Idham menjabat Kepala Unit Riksa Subden Investigasi Densus Polri. Idham melaksanakan operasi bersama Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel dan lainnya. Mereka pun mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri (saat itu) Jenderal Sutanto.

Idham juga sering dilibatkan dalam tim satuan tugas untuk mengungkap perkara-perkara yang menjadi sorotan publik karena punya latar belakang sebagai reserse dan antiteror.

Baca Juga :  Soekarwo Dilantik sebagai Anggota Wantimpres  

Pada bulan Desember 2001, Idham tercatat menjadi anggota Tim Kobra untuk menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto di bawah pimpinan Tito Karnavian. Saat itu Idham bertugas di Unit Harda Polda Metro Jaya.

Selanjutnya, Idham juga ikut menumpas dua teroris kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Saat itu Idham menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.

BACA JUGA: Joko Widodo-Ma’ruf Amin Resmi Menjabat Presiden dan Wakil Presiden

Saat menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Idham mengungkap pelaku kasus pembunuhan dan sodomi 14 anak jalanan yang ditangkap pada tanggal 9 Januari 2010.

Saat jadi Kapolda Metro Jaya, Idham mengungkap kasus penyelundupan narkotika jenis ganja seberat 1,3 ton dari Aceh ke Jakarta dan penyelundupan sabu-sabu 1,6 ton dari Taiwan di Anyer, Banten dan menjaga situasi keamanan di Jakarta tetap kondusif saat Ibu Kota menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018.

Idham juga terlibat dalam Operasi Camar Maleo bersama TNI untuk menangkap kelompok teroris Santoso di wilayah pegunungan Poso, Sulawesi Tengah, awal tahun 2015. (*/ant/ss/kj1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.