KILASJATIM.COM, Surabaya – Ada berbagai macam penyebab kecelakaan lalu lintas yang sering di jumpai. Mulai dari yang disebabkan oleh kelalaian pengendara hingga yang terjadi secara tiba-tiba karena hal tak terduga.
Salah satu peristiwa yang terjadi adalah motor tiba-tiba terbakar saat digunakan berkendara di jalan. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui apa saja yang dapat memicu terjadinya kebakaran dan agar dapat mengantisipasinya.
1. Modifikasi yang berlebihan
Pada saat akan memodifikasi kendaraan ada baiknya untuk mempertimbangkan apa saja spare part yang digunakan. Point utama modifikasi biasanya meenyangkut 3 hal :
engine misalnya bore up/penggantian system klalpot,
frame misalnya penggantian roda-roda dan elekttrik misalnya penambahan lampu dan lain-lain.
Modifikasi harus dilakukan oleh modifikator yang ahli dan mengggunakan spare part yang teruji pula. Modifikasi system kelistrikan cukup marak akhir – akhir ini karena tersedia begitu banyak bahan modifikasi seperti lampu led dan banyak di jual dengan harga murah. Modifikasi yang dikerjakan sembarangan tanpa pengetahuan kelistrikan otomotif yang memadai, dapat mengakibatkan timbulnya konsleting dan memicu kecelakaan bahkan dapat mengakibatkan motor yang terbakar.
2. Bahan bakar yang bocor
Bahan bakar yang bocor atau meluber memiliki kemungkinan terkena percikan api dari sistem pengapian. Inilah yang kemudian bisa menyebabkan terjadinya motor terbakar saat dikendarai.
Seringkali dugaan awal saat sebuah kendaraan terbakar dikarenakan adanya kebocoran pada bahan bakar yang di sebabkan tangki motor yang tidak tertutup dengan baik ataupun lewat selang bahan bakar yang bocor.
Disisi lain saat melakukan perawatan berkala setiap 4000 km, harus dipastikan kondisi saluran/selang bahan bakar dalam kondisi yang baik. Pemeriksaan harus dilakukan oleh mekanik yang memiliki kompetensi yang baik, karena bisa jadi saat pemeriksaan (misalnya pemeriksaan tekanan bahan bakar) harus dilakukan penggaian part tertentu.
Tutup bahan bakarpun terdapat karet perapat dan system pernapasan (lubang kecil di tutup tangka), harus terpasang dengan baik dan bebas dari benda lain, agar tidak terjadi kendala selama berkendara, missal mbebet saat dikendarai.
3. Oli yang bocor
Lakukan pengecekan kondisi seluruh bagian motor sebelum berkendara, engine oli serta ketinggian olie di deepstik/batang pemeriksaan olie mesin. Perhatikan apakah ada kebocoran atau tidak. Salah satu fungsi Olie adalah sebagai pendingin/menyebarkan panas engine. Kurangnya jumlah olie dapat mengakibatkan naiknya temperature engine diatas temperature normalnya.
Apabila ditemukan oli yang merembes, segera ganti komponen tersebut. Karena oli yang bocor dapat berbahaya jika dibiarkan.
” Olie berperan penting dalam engine kendaraan, diantaranya menjaga temperature atau pendingin engine, oli yang bocor dapat mengakibatkan kerusakan yang parah pada mesin motor. Karena kinerja motor berkurang atau bahkan dapat mogok. Lakukan service dan ganti olie rutin pada bengkel AHASS agar kondisi kendaraan bisa diketahui atau terpantau dan dapat menghindari kerusakan lebih lanjut/parah” kata Naim Muhdori selaku Technical Development Area Head MPM Honda Jatim.
4.Kondisi mesin terlalu panas
Selama kondisi motor menyala, maka akan menghasilkan panas di area engine dan system gas buang/knalpot. Panas tersebut akan semakin tinggi saat dikendarai dalam waktu yang lama, misalnya keluar kota atau dikendarai berjam-jam, apalagi dalam kecepatan tinggi. Selama sepeda motor dalam kondisi terawatt, motor tidak masalah digunakan pada kondisi tersebut.
Disisi lain faktor eksternal dapat memicu terjadinya kecelakaan dan bahkan sampai terjadi kebakaran.
Sesuatu yang menempel di bagian engine atau knalpot yang panas dapat menghambat pelepasan panas ke udara bebas, hal ini akan menyebabkan bagian yang tertutup benda eksternal/benda asing menjadi lebih panas lagi dan dapat memicu sebagai sumber api atau awal titik kebakaran.
“Perhatikan kondisi motor apabila berkendara dengan jarak jauh. Bersihkan/hindari menutup bagian motor yang panas seperti engine dan knalpot dari benda-benda asing. Sebaiknya beristirahat setelah melakukan perjalanan setiap 2 jam sekali, selain untuk memulihkan kondisi tubuh juga agar mesin motor tidak terlalu panas.” tutup Naim. (kj2)