KILASJATIM.COM, Malang – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo melakukan kunjungan ke Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang pada Sabtu (18/1) untuk meninjau renovasi yang telah selesai dilakukan. Menurutnya, proyek renovasi stadion yang berlangsung lama ini telah rampung dan saat ini sedang dalam proses serah terima kepada Pemerintah Kabupaten Malang.
“Hari ini saya sengaja berkunjung ke Stadion Kanjuruhan yang selesai kita renovasi. Prosesnya panjang karena kita ingin sejarah yang ada di stadion ini tetap terjaga dan tidak hilang dari ingatan kita. Saat ini sedang dalam proses serah terima kepada Pemerintah Kabupaten Malang, dan diharapkan dalam waktu singkat proses tersebut bisa selesai,” ungkap Menteri Dody.
Menteri Dody juga menjelaskan bahwa renovasi stadion dilakukan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan telah dicek kelayakannya oleh FIFA. “Insya Allah, stadion ini layak digunakan untuk 30-40 tahun ke depan. Semua telah diperbaiki dan sudah dicek oleh FIFA,” tambahnya.
Terkait anggaran renovasi, Menteri Dody menegaskan bahwa biaya renovasi stadion ini tidak dapat dibandingkan dengan stadion lainnya, mengingat ada nilai sejarah kemanusiaan yang terkandung di Stadion Kanjuruhan.
“Jika kita bicara tentang sejarahnya, ada kenangan yang harus kita pelihara untuk anak cucu kita. Nyawa manusia tidak bisa dinilai dengan uang. Stadion ini tidak bisa dibandingkan dengan stadion lain karena ada nilai yang harus kita jaga, bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga sebagai simbol bagi kita semua, rakyat Indonesia,” tegas Menteri Dody.
Renovasi Stadion Kanjuruhan dimulai pada 4 September 2023 dan selesai pada 31 Desember 2024, dengan total anggaran mencapai Rp357 miliar. Stadion ini kini memiliki kapasitas 21.603 tempat duduk yang terbagi menjadi dua tribun, yaitu Tribun Barat dan Tribun Umum. Tribun Barat terdiri dari 108 tempat duduk VVIP, 2.465 tempat duduk VIP, 134 tempat duduk media, dan 16 tempat duduk difabel. Sedangkan Tribun Umum terdiri dari Tribun Timur dengan 4.352 tempat duduk, serta Tribun Utara dan Selatan yang masing-masing memiliki 7.264 tempat duduk.
Pekerjaan renovasi mencakup pembongkaran, perkuatan struktur, renovasi bangunan stadion, lanskap, renovasi trek atletik dan lapangan bola, serta pekerjaan MEP (mekanikal, elektrikal, dan plumbing).
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Airyn Saputri Harahap, menjelaskan bahwa anggaran terbesar digunakan untuk perkuatan struktur. Hal ini karena struktur stadion sebelumnya sudah tidak layak, namun perubahan total tidak dapat dilakukan untuk menjaga nilai sejarah panjang Stadion Kanjuruhan.
“Secara fungsional stadion tetap dipertahankan, namun struktur harus diperkuat, mulai dari micropile, pilecap, tiebeam, jacketing kolom, dan jacketing balok. Selain itu, Gate 13 tidak diubah, melainkan akan difungsikan sebagai museum. Di sekitar stadion juga dibangun monumen sebagai pengingat agar peristiwa kelam tidak terulang lagi,” tutup Airyn.
Renovasi Stadion Kanjuruhan ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk menjaga sejarah dan memastikan stadion ini tetap aman dan nyaman digunakan untuk kegiatan olahraga di masa depan. (tiq)