Menteri LHK Takjub dengan Minyak Bojonegoro, Soroti Dampak Lingkungan

oleh -478 Dilihat

KILAS JATIM.COM, Bojonegoro – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bojonegoro pada Selasa (21/1). Dalam kunjungannya, Menteri LHK menyempatkan diri untuk meninjau langsung lokasi pengeboran minyak, baik yang dikelola oleh perusahaan besar seperti ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) maupun pengeboran minyak tradisional di Wonocolo, Kecamatan Kedewan.

Menteri LHK mengaku takjub dengan potensi minyak bumi yang dimiliki oleh Kabupaten Bojonegoro, khususnya dengan adanya penambangan minyak tradisional yang masih berlangsung hingga saat ini. “Saya sangat terkesan dengan potensi minyak bumi yang ada di Bojonegoro, terutama dengan adanya penambangan minyak tradisional yang dilakukan oleh masyarakat,” ujar Hanif.

Namun, di balik potensi besar tersebut, Menteri LHK juga mengingatkan akan pentingnya memperhatikan aspek lingkungan. “Kita semua harus menyadari bahwa segala bentuk aktivitas pertambangan, termasuk penambangan minyak, pasti akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu, kita perlu mencari solusi yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif tersebut,” tegasnya.

Fokus pada Regulasi dan Pengelolaan Limbah

Dalam kunjungannya, Menteri LHK menekankan pentingnya penyusunan regulasi yang komprehensif terkait pengelolaan minyak bumi dan limbah. “Tugas kita bersama adalah menyusun regulasi yang detail dan efektif untuk mengatur kegiatan pertambangan minyak, termasuk pengelolaan limbahnya. Kita juga harus melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat dalam proses pembuatan regulasi ini,” jelasnya.

Menteri LHK juga menyoroti pentingnya melakukan kajian mendalam terhadap dampak lingkungan dari kegiatan pertambangan minyak, terutama di wilayah dengan penambangan minyak tradisional. “Kita perlu melakukan kajian yang komprehensif untuk mengetahui dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan pertambangan minyak tradisional, sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat,” tambahnya.

Baca Juga :  Gunung Semeru di Lumajang Erupsi Lagi, Lontarkan Abu Vulkanik 800 Meter

Menteri LHK berharap adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan minyak, dan masyarakat dalam upaya pengelolaan minyak bumi yang berkelanjutan. “Kita harus bekerja sama untuk mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak. Kita harus menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi dengan pelestarian lingkungan,” ujarnya. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News