KILASJATIM.COM, Jombang – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, meninjau lokasi banjir di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang. Gus Ipul tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB dan langsung menuju Posko Pengungsian di Balai Desa Jombok untuk memantau kondisi dapur umum dan para pengungsi.
Dalam kunjungannya, Gus Ipul menyerahkan bantuan untuk para pengungsi, yang terdiri dari perlengkapan mandi seperti pasta gigi, sikat gigi, sabun, serta makanan berupa roti dan minuman.
Setelah meninjau dapur umum dan menyapa pengungsi, Gus Ipul didampingi Pj Gubernur dan Pj Bupati menaiki perahu karet menuju titik banjir. Ketinggian banjir di lokasi tersebut mencapai perut orang dewasa.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga berbincang dengan warga yang datang untuk mengambil pakaian dari rumah mereka yang terdampak banjir. Menurutnya, tujuan kedatangannya adalah untuk memastikan bantuan sampai dan melihat langsung kondisi para pengungsi.
“Kami dari Kementerian Sosial menyiapkan shelter, dapur umum, dan logistik. Kalau memerlukan tenda, kita akan bangun. Tapi kalau sudah ada posko seperti ini, tidak perlu tenda. Namun, kasur, makanan, dan kebutuhan darurat lainnya akan kita sediakan,” ujar Gus Ipul.
Selain itu, Gus Ipul menyatakan bahwa Kementerian Sosial memberikan total bantuan senilai Rp 300 juta. Ia juga mencatat adanya kebutuhan mendesak berupa pompa air untuk warga pascabanjir, mengingat banyak pompa air warga yang tidak berfungsi akibat banjir.
“Kita akan coba menghitung dan berkoordinasi dengan Pj Gubernur dan Pj Bupati terkait penyediaan pompa air,” ungkapnya.
Banjir di Desa Jombok ini sudah berlangsung selama satu minggu dan belum juga surut. Berdasarkan data yang diterima, lebih dari 300 rumah terdampak dan lebih dari 1.000 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, termasuk di rumah kerabat atau posko pengungsian yang disediakan pemerintah.
Gus Ipul menambahkan bahwa pemerintah memiliki skema penanganan bencana melalui BNPB, pemerintah provinsi, dan kabupaten. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat BMKG memprediksi musim hujan akan berlangsung hingga Februari.
“Saya mengajak masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca dari BMKG agar dapat mengantisipasi keadaan dengan baik,” tandasnya. (fai)
