Foto: Ist/Nopiyanti Haimi (Nusa Bali Contributor)
KILASJATIM.COM, Jakarta – Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik atau akrab disapa Mbok Niluh menjadi salah seorang yang disegani di Pulau Bali. Selain keberaniannya menyampaikan suara warga Bali, ia juga dikenal sebagai pengusaha sukses di Pulau Dewata.
Meski beberapa kali mengalami pertentangan dari penguasa dan beberapa kali akun media sosialnya ‘dihilangkan’, tapi ia tetap berdiri kokoh menyuarakan keluhan warga Bali tentang berbagai hal, salah satunya soal kelakuan bule nakal.
Tak hanya sebagai perancang dan pengusaha, bahkan wanita kelahiran Bali, 15 Juni 1975 ini, kini juga sebagai politikus yang menduduki jabatan sebagai Anggota DPD RI dari Bali periode 2024-2029. Di Gedung Parlemen Senayan Jakarta belum lama ini, Niluh mengungkapkan bahwa dirinya ditempatkan di posisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) Komite II DPD RI.
“Saya di Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD),” ucap Mbok Niluh.
Niluh pun sudah memiliki sejumlah agenda yang akan diperjuangkan saat berada di AKD tersebut. Ia bakal memperjuangkan tentang desa agar menjadi panglima utama atau perisai utama bagi Bali. Tak ketinggalan sektor pertanian, kelautan dan kehutanan diperjuangkan pula.
“Karena semua dari desa dan manusia adalah aset utama. Kalau tidak ada desa, tidak ada sektor lainnya, tidak ada sektor pariwisata lantaran tidak ada yang ditawarkan. Oleh karena itu, selama penugasan saya di Komite II dan BULD saya akan membangun desa bersama-sama masyarakat Bali,” urai Niluh.
Mengenai pimpinan di AKD DPD RI, Niluh menyatakan, tidak terlalu mengincar. Sebab, ia merupakan new comer sehingga ia menggunakan kesempatan sebagai senator untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, sekaligus menata langkah ke depan. Pasalnya, semua keputusan akan melahirkan sebuah tanggung jawab.
“Dan, saya tidak bisa di tahun pertama grasa-grusu masuk dalam kompetisi tersebut (pemilihan pimpinan). Apalagi, baru saja berkompetisi di Bali pada pemilihan legislatif kemarin,” lanjut Niluh.
Bagi Niluh, masih ada waktu untuk menempati posisi sebagai pimpinan AKD bagi dirinya beserta tiga perwakilan dari Bali lainnya. Lantaran masa tugas mereka sampai lima tahun ke depan.
“Sepanjang kami berempat solid, bersatu dan tegak lurus dengan aspirasi rakyat,” imbuh Niluh.
Diusulkan jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Sementara Kesatuan Mahasiswa Hindu Indonesia (KMHDI) telah melakukan survei pada umat Hindu di Tanah Air untuk merekomendasikan nama-nama calon menteri dari perwakilan agama Hindu di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dari hasil survei tersebut, menghasilkan 10 nama. Diantaranya, Mbok Niluh. Niluh pun menjadi satu-satunya perempuan yang masuk dalam usulan KMHDI tersebut. Ia sangat menghormati usulan dari organisasi pemuda Hindu di Indonesia itu. Terlebih organisasi itu, banyak menelurkan kader-kader yang telah berhasil di tingkat nasional seperti I Gusti Putu Artha dan Gede Pasek Suardika.
“377.152 masyarakat Bali telah mempercayakan suaranya kepada Mbok Niluh untuk mewakili Bali di DPD RI. Masukan KMHDI terkait 10 usulan nama-nama menteri perwakilan agama Hindu, mbok sangat menghormati,” ujar Niluh.
Saat ditanya, jika kelak namanya benar-benar disebut sebagai salah satu menteri di jajaran kabinet Prabowo-Gibran, Niluh hanya menjawab diplomatis. Niluh berharap, semesta mendukungnya di mana pun berada. Kini, ia fokus dahulu dengan tugasnya sebagai senator dari daerah pemilihan Bali.
“Semesta selalu menemani perjuangan kita, baik legislatif maupun eksekutif dan yudikatif. Di mana Tuhan memberikan kita jalan berjuang, kita tetap jalani. Begitu pula ketika mbok Niluh melangkah, masyarakat akan selalu menemani,” pungkas Niluh. (rie)