KILASJATIM.COM, Surabaya – Masakan kambing menjadi hidangan yang khas saat Hari Raya Iduladha. Pada momen ini, daging kambing menjadi salah satu primadona untuk disajikan dan disantap bersama keluarga.
Selain rasanya yang lezat, daging kambing dapat diolah menjadi berbagai menu masakan seperti sate, tongseng, gulai, dan masih banyak lagi. Sayangnya, banyak orang yang memilih untuk menghindari konsumsi daging kambing karena alasan kesehatan. Selain hipertensi, daging kambing kerap disebut memicu kolesterol tinggi karena mengandung lemak jenuh yang banyak.
Dilansir dari situs Livestrong yang membahas seputar kesehatan dan olahraga, faktanya kalori dan lemak dari daging kambing lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi bahkan daging ayam. Terlepas dari fakta ini, potongan dan cara penyajian akan menentukan jumlah lemak jenuh dalam daging kambing. Anda tidak perlu khawatir, berikut tip memasak kambing tanpa takut kolesterol meningkat:
1. Kombinasikan Daging Kambing dengan Sayuran
Menurut artikel yang telah ditinjau oleh Dr. Rizal Fadli, dokter umum di salah satu rumah sakit di daerah Setiabudi, Jakarta Selatan, sayuran yang dipadukan dengan daging merah bisa membantu mengurangi senyawa berbahaya saat proses pencernaan. Kandungan serat dalam sayuran bisa memperlancar proses pencernaan dan mengurangi penyerapan kolesterol. Anda bisa memasukkan sayuran seperti bayam, kol, dan sayuran hijau lainnya yang tinggi akan serat.
2. Gunakan Rempah yang Mampu Mengurangi Kadar Kolesterol
Dilansir dari artikel health.grid.id, kandungan di dalam batang dan ekstrak minyak pada batang serai telah terbukti dapat mengurangi kadar kolesterol yang tinggi. Selain batang serai, bawang putih juga merupakan rempah yang bagus dalam membantu menurunkan kadar kolesterol pada daging kambing.
3. Hindari Menggunakan Santan
Santan memang sangat cocok jika dipadukan dalam olahan daging kambing. Namun, menurut Giziklopedia Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, santan merupakan lemak jenuh nabati. Komponen terbanyak dalam santan selain air adalah lemak. Sekitar 98% lemak pada santan merupakan lemak jenuh. Oleh karena itu, risiko untuk meningkatnya kadar kolesterol dari penggabungan santan dan kambing relatif sangat besar. Sebagai pengganti santan, Anda bisa mengolah daging kambing menjadi sup atau semur.
4. Lebih Baik Dipanggang daripada Digoreng
Sama dengan santan, minyak goreng mengandung banyak lemak di dalamnya. Ketika daging kambing dimasak dengan cara digoreng, maka akan menambah kadar lemak secara berlebih. Sebagai pengganti dari menggoreng kambing, cobalah untuk dipanggang. Saat dipanggang, justru minyak yang terkandung dalam bahan makanan yang diolah menjadi berkurang.
5. Konsumsi Buah Nanas
Nanas memiliki banyak vitamin, mineral, dan nutrisi. Kandungan bromelain dalam nanas membuatnya sangat baik dalam membantu pencernaan protein, serta mencegah lemak dan protein berlebih di dalam darah. Dikutip dari hellosehat.com, bromelain adalah sekumpulan enzim protease yang memiliki fungsi mencerna protein. The Whole Foods Encyclopedia melaporkan bahwa bromelain yang ditemukan dalam nanas, juga bisa mengurangi pembekuan darah yang berlebihan akibat penyumbatan arteri dan sirkulasi darah yang lambat akibat kolesterol tinggi. Konsumsilah buah nanas usai Anda mengonsumsi daging kambing. Anda bisa memakannya langsung atau diolah menjadi jus nanas.
Meski kandungan lemak dalam daging kambing tidak bisa berkurang hingga 100%, tip di atas dapat membantu Anda menekan dan mencegah lemak jenuh jahat pada daging kambing yang berpotensi meningkatkan kolesterol. Semoga tip di atas menambah wawasan Anda dalam mengonsumsi daging kambing sambil tetap memerhatikan kadar kolesterol, sehingga momen menikmati hidangan daging kambing bersama keluarga saat Hari Raya Iduladha tidak terlewatkan. (bbs/nic)