Mas Andi ajak santri PPTQ Sunan Ampel tauladani jiwa wirausaha ala Nabi Muhammad

oleh -399 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA: Pemerintah terus mendorong agar pesantren mampu berdikari dan mandiri secara ekonomi melalui program one pesantren one product (OPOP). Program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat berbasis pondok pesantren ini mengajak pesantren agar semakin kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk berkualitas.

Upaya itu yang juga dilakukan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Ali Affandi LaNyalla M.M, atau yang akrab disapa Mas Andi yang terus mendorong pondok pesantren untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai jual.

Kali ini, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah, kegiatan bertajuk ‘Ngaji Kewirausahaan Bareng Mas Andi’ digelar di Pondok Pesantren Tahfidhul Quran (PPTQ) Sunan Ampel, Wonosari Tegal, Semampir, Surabaya pada Sabtu (29/10/2022). Kegiatan tersebut dihadiri oleh 500 santri PPTQ Sunan Ampel, puluhan warga dan wali santri, serta pengurus kelurahan, perwakilan Polsek Semampir, dan Koramil setempat.

Dalam tauziahnya, Mas Andi menyampaikan bahwa salah satu cara meneladani ajaran Nabi Muhammad SAW adalah dengan menjadi wirausaha.

“Rosulullah sebelum menjadi nabi atau saat usia 12 tahun sudah mulai berbisnis dengan magang pada pamannya untuk berdagang ke negeri Syam. Pada usia 25 tahun, beliau sudah menjadi konglomerat sukses dan sudah sering melakukan perjalanan bisnis. Baru pada usia 40 tahun Beliau menjadi Nabi dan Rasul,” paparnya di hadapan pendiri dan pengasuh PPTQ Sunan Ampel, santri dan santriwati serta para wali murid.

Oleh karena itu, Mas Andi mendukung para santri dan santriwati jika ingin menjadi pengusaha. Namun dia mengingatkan bahwa menjadi pengusaha juga harus sesuai dengan 4 sifat atau karakter Nabi Muhammad SAW yang sukses dalam berdakwah dan berbisnis.

“4 Sifat Rosulullah itu yakni Fatonah, Amanah, Shiddiq, dan Tabligh atau kalau disingkat adalah FAST,” jelas Mas Andi.

Baca Juga :  Gus Muhaimin Maulidan Bareng Ribuan Jemaah Jamiyah Mahabbaturrosul Jombang

Secara rinci, dia menjabarkan, Fatonah atau cerdas, dimana seorang pengusaha harus pintar dan kreatif, sehingga bisa bermanfaat dan mengangkat derajat orang lain. Amanah, bahwa seorang pengusaha harus bisa dipercaya. Komitmen apapun dengan mitra kerja termasuk utang piutang harus bisa dipertanggung jawabkan.

Shiddiq, harus bertindak yang benar dan jujur pada diri sendiri dan orang lain. Dan keempat adalah Tabligh, dimana pengusaha harus menyampaikan apa adanya ata produk dan menjadi marketing yang unggul.

“Dan yang tidak kalah penting adalah niat. Innamal a’malu binniyat, bahwa sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya. Jadi luruskan dulu niat, bahwa tujuan kita mencari rezeki jangan untuk dunia saja, tapi juga akhirat,” ulas Mas Andi.

Untuk itu, ketika memperoleh rezeki atau keuntungan, dia mengingatkan untuk menyisihkan sekitar 10 persen untuk beramal, misalnya dengan menyumbangkan ke masjid, pondok pesantren, atau lembaga amil zakat. “Kita niatkan bantu angkat derajat orang lain. Kita mengejar akhirat, insha Allah urusan dunia akan mengikuti,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Mas Andi juga mengajak sejumlah pengusaha yang tergabung di Kadin Surabaya maupun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Surabaya. Mereka bisa dibilang memulai usaha dari nol dan sukses. Hal itu dia lakukan juga untuk memberikan inspirasi bagi para santri dan santriwati untuk terus belajar dan mau berwirausaha.

“Santri bisa jadi pengusaha. Pemerintah memiliki program one pesantren one product atau OPOP, di Hipmi juga aktif menggandeng ponpes agar santri bisa berwirausaha. Sementara kita juga ada Kadin Institute yang mewadahi siapa saja masyarakat yang ingin bekerja atau berwirausaha kita didik kita arahkan,” ulas Mas Andi.

Termasuk, pihaknya sangat membuka peluang kerja sama dengan PPTQ Sunan Ampel untuk mengembangkan sebuah usaha. Pihaknya bersedia untuk menghubungkan produk bahan baku dan pasar, dengan melibatkan semua jaringan yang ada di Hipmi, Kadin, serta pemerintah.

Baca Juga :  Menteri Bahlil dan Mas Andi Ungkap Syarat Penting Menuju Indonesia Emas 2045: Fokus pada Pemuda Jatim

“Ayo kita garap apa yang bisa dikembangkan. Kami di Kadin dan Hipmi akan membantu. Bahkan kami akan teruskan ke Walikota Surabaya Bapak Eri Cahyadi untuk mengawal usaha ponpes ini,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Pengasuh PPTQ Sunan Giri Surabaya KH. Abdul Azis Hasanan Al-Hafidz mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan pembekalan ilmu dan motivasi yang disampaikan Mas Andi kepada para santri dan santriwati. Halnitu diharapkan akan memberikan semangat bagi mereka di kemudian hari.

“Pondok ini sudah 40 tahun berdiri, dan kami membangunnya sekuat tenaga tanpa menarik dana iuran dari santri. Kami usaha sendiri dan memohon kepada Allah agar diberikan kemampuan dan rezeki untuk.membangun pondok ini. Dan alhamdulillah sekarang seperti ini,” paparnya.

KH Abdul Azis menambahkan, dalam perjalanannya dia juga mengimbangi dengan membuka usaha mulai ternak ayam, bebek, ikan, sapi perah, hingga pertanian, namun semua kurang beruntung.

Oleh karena itu dengan hadirnya Mas Andi dan para pengusaha muda, diharapkan bisa terbuka jalan untuk mengembangkan usaha dengan kemajuan pondok.

“Santri di sini sebagian besar dari keluarga kurang beruntung. Jadi kami memberikan keleluasaan iuran bulanannya sesuai kemampuan mereka. Bahkan jika di tempat lain ketika ada yang nunggak bayar sampai tiga bulan sudah dikeluarkan, di sini banyak yang nunggak sampai tahunan, kami tetap mempertahankannya. Niat kami, ketika santri antusias belajar, jika berhenti mau jadi apa mereka. Makanya kami merasa terpanggil,” bebernya.

Untuk itu, dia berharap kerja sama dengan Kadin dan Hipmi bisa dilakukan dengan harapan bisa memberikan motivasi dan wadah para santri untuk menjadi wirausaha dan bekal mereka bagi perekonomian dan agama. kj1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.