LPS Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif, Industri Jasa Keuangan Penyumbang Terbesar

oleh -438 Dilihat

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa  (tengah) bersama Wakil Gubernur Jatim, Emil  Dardak dan Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia di Seminar Global Economy Update, dihelat di Surabaya pada Rabu (22/2/2023). (Ist/dok)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Indonesia wajib optimis di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global. Hal ini disampaikan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa . Menurutnya, kita bisa sama-sama melihat bahwa ekonomi Indonesia tumbuh sangat baik. Dimana sepanjang tahun 2022, ekonomi nasional tumbuh 5,31%. Dan, industri jasa keuangan menjadi salah satu penyumbang terbesar untuk meredam tekanan tersebut.

“Industri jasa keuangan mampu menunjukkan kinerja positif dan berkontribusi besar, dimana perbankan memiliki permodalan kuat dan likuiditas yang ample di tengah tekanan eksternal tersebut. Nilai tukar juga menunjukkan perbaikan, situasi ini membuat perbankan kita masih dalam kondisi yang sangat memadai untuk melakukan ekspansi kredit sembari serta menjaga permodalan dari ketidakpastian global,” ujarnya di Seminar Global Economy Update, dihelat di Surabaya pada Rabu (22/2/2023).

Ini terlihat dari penyaluran kredit tumbuh sebesar 10,53% (YoY) pada bulan Januari 2023. Sementara DPK tumbuh sekitar 8,03% (YoY) pada periode yang sama. Level permodalan bank secara nasional juga sangat tebal, dan berada di angka 25,68% per Desember 2022. Kemudian, Alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) dan per Desember 2022 masing-masing sebesar 137,67% dan 31,20%.

Purbaya juga menjelaskan mengenai perubahan yang cukup signifikan bagi LPS pada UU PPSK, yaitu adanya amanat baru untuk menjalankan program penjaminan polis (PPP). Nantinya, penyelenggaraan ini bertujuan untuk melindungi pemegang polis yang ada di Indonesia.

Baca Juga :  LPS Cairkan Tahap I Pembayaran Klaim Rp1,7 miliar Kepada 145 Nasabah BPR Persada Guna Pasuruan

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa (ist/dok)

“Peserta akan memiliki kewajiban untuk membayar iuran awal dan iuran berkala seperti yang telah dilakukan pada industri perbankan. Besaran premi akan diatur dalam PP yang nantinya akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan DPR,” jelasnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang hadir di acara tersebut menyampaikan paparan bagaimana Provinsi Jawa Timur yang dengan cepat melakukan pemulihan ekonomi dari yang awalnya terkontraksi namun akhirnya mampu menunjukkan peningkatan, serta menjadi penyumbang seperenam dari PDB nasional

“Dari terkontraksi di angka minus 2,33 persen pada tahun 2020, sekarang mampu tumbuh sebesar 5,34 persen pada tahun 2022 dan tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,21 persen,” kata Emil Dardak.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia menjelaskan mengenai dukungan dari para Anggota Komisi XI DPR RI untuk terus mendukung pemulihan ekonomi nasional, selain juga ia kembali menekankan mengenai peningkatan literasi keuangan di masyarakat.

“Kami dari DPR akan terus mendukung pemulihan ekonomi nasional, salah satu pilar KSSK yang sangat penting adalah LPS, yang di masa pandemi kemarin DPR rapat marathon dengan KSSK, dan fokus kami pertama-tama yang harus kami selamatkan adalah masyarakat yang paling terdampak. Kemudian, literasi keuangan masyarakat juga harus kita tingkatkan, sebab melindungi masyarakat dari berbagai tawaran investasi fiktif adalah tugas besar kita bersama,” tukas Indah Kurnia. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.