Lifting Merosot, SKK Migas Dorong PEPC dan MC Kejar Ketertinggalan Percepat Pengeboran Infill Drilling

oleh -469 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – SKK Migas meminta Kontraktor KKS yakni ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang beroperasi di Blok Cepu dan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) yang mengoperasikan proyek Jambaran Tiung Biru untuk segera mengejar ketertinggalan lifting mereka.

Hal ini diungkap oleh Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, Blok Cepu saat ini menjadi produsen minyak terbesar secara nasional dengan kontribusi mencapai 28 persen dari produksi total nasional.

“Sayangnya tahun ini, produksi dari blok ini menurun karena penurunan produksi alamiah dan beberapa kendala teknis yang menghambat operasi,” ujar Fatar saat menghadiri pembukaan Gas Expo diselenggarakan di Surabaya selama 2 hari (29 – 30/8/2022) di Ballrom Westin Hotel Surabaya.

Di acara yang diselenggarakan oleh SKK Migas Perwakilan Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) berkolaborasi dengan BPH Migas itu, Fatar menyebutkan penurunan ini dapat diantisipasi dengan segera merealisasikan rencana percepatan pengeboran infill drilling dan Kedung Keris West serta pengembangan untreated gas.

Proyek Jambaran Tiung Biru yang diharapkan dapat segera berkontribusi untuk lifting nasional juga mengalami keterlambatan on stream. Penyebab utamanya adalah kendala finansial yang dialami oleh kontraktor yang membangun fasilitas.

“SKK Migas sangat menekankan kepada Kontraktor KKS yang menjadi operator masing-masing blok serta mitra kerja mereka untuk segera mengejar ketertinggalan yang ada karena pencapaian target lifting sangat tergantung kinerja dua blok ini. Selain itu, mengingat industri hulu migas sangat terkait dengan banyak pemangku kepentingan, kami juga berharap dukungan dari seluruh pemangku kepentingan di Jabanusa terhadap kelancaran dua proyek tersebut,” papar Fatar.

Dalam Gas Expo 2022 dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Kepala Dinas ESDM Jatim Nur Kholis, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Noor Arifin Muhammad, Komite BPH Migas Harya Adityawarman ini diharapkan tercipta sinergi yang solid.

Baca Juga :  SKK Migas dan PETRONAS Indonesia Berkolaborasi Tingkatkan Kapasitas UMKM

Menurut Fatar kawasan Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi pemasok gas yang dapat diandalkan oleh Indonesia. Di Jatim sebentar lagi proyek Jambaran Tiung Biru telah gas-in.

“Sebentar lagi Jawa Timur akan surplus gas. Dalam jangka panjang, seiring pelaksaaan plan of development (POD) proyek hulu migas di Jabanusa, maka surplus gas akan semakin besar,” tegasnya optimistis.

Dan melalui Gas Expo 2022 ini diharapkan dapat tercipta persamaan persepsi antara SKK Migas – BPH Migas – Tranporter/shipper – Buyer dan para pemangku kepentingan utama lainnya. Hal in agar gas dapat dimanfaatkan secara optimal, termasuk potensi pengembangan industri berbahan baku gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Fatar menegaskan diperlukan sinergi untuk mendapatkan solusi bersama terkait dengan adanya ekses produksi gas dari tercapainya target penyerapan gas sesuai PJBG.

“Yang harus dipikirkan juga adalah bagaimana bisa meningkatkan pemanfaatan gas bumi nasional yang ada di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, agar nilai tambah yang dihasilkan menjadi lebih besar dan mampu memberikan dampak positif berganda bagi tumbuhnya industri penunjang di kedua provinsi tersebut”,tandas Fatar seraya
menambahkan regulasi yang baru terkait pemanfaatan gas suar bakar, karena adanya potensi pemanfaatan gas suar bakar bagi industri, namun juga terkendala dengan belum tersedianya infrastruktur ke calon buyer yang diperlukannya fleksibilitas dalam pemanfaatannya. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.