KILASJATIM.COM, Surabaya – Anggota DPR Komisi VII, Charles Meikyansah mengapresiasi kinerja Pertamina Marketing Operation Region (MOR) selama libur Natal dan Tahun Baru 2020, karena mengalami peningkatan dan mampu mengatakasi kelangkaan BBM dengan baik di wilayah Jatim.
“Ada banyak peningkatan untuk bahan bakar tertentu, seperti premium dan solar. Dan performance MOR V membuat kami berbesar hati, sebab hal-hal yang ditemukan seperti kelangkaan bisa diantisipasi secara baik,” kata Charles di Surabaya, Rabu (8/1/20).
Charles yang ditemui saat berkunjung ke Terminal BBM Surabaya Group di Surabaya berharap, tahun 2020 MOR V tetap bisa mengantisipasi kelangkaan dengan baik, tanpa adanya terjadi penambahan volume BBM yang membuat stok berlebih.
“Kami melihat untuk tahun 2020 Pertamina MOR V sudah ada arah yang lebih baik, dari segi perencanaan maupun efektif dan efisien, sehingga diharapkan tahun ini bisa lebih baik,” katanya.
Sementara itu, kunjungan Charles bertujuan memantau dan mengawasi penyaluran serta pemanfaatan BBM di masyarakat Jawa Timur, serta bagian dari reses kelompok kerja di Komisi VII DPR RI untuk mengevaluasi kinerja Pertamina di daerah.
Sebelumnya, Pertamina MOR V mencatat konsumsi BBM jenis gasoline (premium, pertalite, pertamax, pertamax turbo) di Jawa Timur, khususnya di ruas tol mengalami kenaikan rata-rata sebesar 3 persen selama libur Natal dan Tahun Baru 2020.
Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji di Surabaya, mengatakan, kenaikan tertinggi tercatat di SPBU sepanjang ruas tol Ngawi hingga Malang dan Probolinggo yang naik 59 persen.
Secara data, rata-rata konsumsi gasoline di Jatim mencapai 14.080 kiloliter (KL)/hari atau naik 3 persen dari rata-rata normal harian yang berada di angka 13.640 KL/hari.
BACA JUGA: Khatam Al-Quran dan Santunan ke Anak Yatim di Pertamina MOR V
Secara detail, kenaikan tertinggi ada pada jenis pertalite dan pertamax yang mencapai 5 persen, sedangkan untuk produk gasoil yang meliputi solar, dexlite serta pertamina dex mengalami penurunan sebesar 12 persen dari rata-rata normal harian.
Hal ini karena berkurangnya operasional kendaraan besar seperti truk dan angkutan barang pada Natal dan Tahun Baru 2020. (*/kj1)
