KILASJATIM.COM, Surabaya — Helikopter AS565 MBe Panther milik Skuadron Udara 100, Wing Udara 2 Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) Juanda, sukses menjalankan misi evakuasi medis udara (EMU) dari kapal rumah sakit KRI dr. Wahidin Sudirohusodo di tengah laut, Kamis (17/7/2025). Misi ini merupakan bagian dari latihan taktis kesiapsiagaan unsur udara dan laut TNI Angkatan Laut.
Dalam skenario latihan, seorang prajurit di KRI dr. Wahidin Sudirohusodo mengalami cedera serius saat kapal tengah beroperasi di perairan. Menanggapi kondisi darurat itu, helikopter Panther yang diterbangkan oleh dua perwira muda—Lettu Laut (P) Agil dan Lettu Laut (P/W) Michelle—lepas landas dari Pangkalan TNI AL Juanda menuju lokasi.
Manuver pendaratan berlangsung mulus di dek helipad kapal rumah sakit. Tim medis bersama kru helikopter segera mengevakuasi korban untuk dibawa ke RSPAL dr. Ramelan, Surabaya, guna mendapatkan penanganan lanjutan.
Komandan Skuadron Udara 100, Mayor Laut (P) Kuswoyo, menyebut latihan ini menjadi bentuk pembinaan kemampuan dan kesiapsiagaan prajurit dalam misi kemanusiaan.
“Helikopter Panther dirancang bukan hanya untuk patroli atau anti-kapal selam, tetapi juga fleksibel untuk misi seperti evakuasi medis. Kami terus melatih kru agar siap bertindak cepat dalam situasi darurat,” ujarnya.
Senada dengan itu, Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, menekankan pentingnya sinergi antara kekuatan udara dan laut dalam menunjang operasi di medan tugas.
“Sebagai rumah sakit terapung, KRI dr. Wahidin Sudirohusodo membutuhkan dukungan udara yang responsif dan presisi. Latihan ini menguji kesiapan kami menghadapi skenario nyata,” tuturnya.
Selain mengasah keterampilan penerbang dan awak, latihan juga mencakup evaluasi sistem komunikasi, koordinasi teknis pendaratan, serta prosedur medis awal antar satuan.
“Melalui simulasi ini, TNI AL membuktikan komitmen untuk terus memperkuat kemampuan operasional dan pelayanan kemanusiaan di laut,” tutup Kolonel Adam. (FRI)









