Foto Istimewa
KILASJATIM.COM, Kediri – Lapas Kelas IIA Kediri kembali mengadakan program pembinaan seni dan budaya berupa pelatihan gamelan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Blok C sebagai wujud nyata komitmen Lapas Kediri dalam memberikan ruang ekspresi dan memenuhi hak-hak seni budaya warga binaan, Sabtu (23/11)
Kalapas Kediri, Urip Dharma Yoga, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk menghidupkan kembali potensi seni gamelan yang dimiliki sejumlah WBP. Banyak dari mereka merasa kehilangan kesempatan melanjutkan kecintaan terhadap seni gamelan sejak berada di lapas.
“Dengan menyediakan fasilitas dan pembinaan ini, kami berharap WBP dapat menggali kembali bakat mereka, memperkuat rasa cinta terhadap budaya Jawa, serta mendapatkan pengalaman positif selama masa pembinaan,” ujar Urip.
Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh para peserta. Mereka tampak bersemangat memainkan alat-alat gamelan yang telah disiapkan. Latihan ini tidak hanya memberikan kebahagiaan, tetapi juga mengajarkan nilai kerja sama, kesabaran, dan kekompakan, mengingat gamelan membutuhkan harmoni dan koordinasi dalam setiap permainannya.
Selama kegiatan, petugas Lapas Kediri memantau langsung jalannya pelatihan untuk memastikan keamanan dan kelancaran. Selain itu, petugas juga memberikan bimbingan kepada peserta, sehingga mereka merasa percaya diri dan nyaman saat bermain gamelan.
Urip Dharma menambahkan bahwa seni budaya, seperti gamelan, merupakan bagian penting dalam program pembinaan di Lapas Kediri.
“Kami ingin memberikan kesempatan bagi WBP untuk terus mengembangkan bakat mereka, khususnya dalam seni gamelan. Selain sebagai hiburan, seni ini juga menjadi sarana refleksi dan penguatan mental bagi warga binaan, sehingga mereka lebih mengenal dan mencintai budaya bangsa,” jelasnya.
Sejalan dengan arahan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, Heni Yuwono, pembinaan berbasis seni dan budaya menjadi langkah strategis untuk menciptakan lingkungan lapas yang positif dan produktif. Dengan adanya program seperti ini, WBP tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga memperoleh kesempatan untuk bertumbuh secara emosional dan memperkaya diri melalui budaya.
Pelatihan gamelan di Lapas Kediri ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi WBP untuk memperkuat rasa cinta terhadap seni tradisional sekaligus mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat. (nas)