KILASJATIM.COM, Surabaya – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyatakan harapannya agar keberadaan Koperasi Merah Putih di hampir setiap desa di Indonesia dapat menjadi pintu masuk bagi Gerakan Kembali ke Desa (GKD), khususnya bagi para korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dari industri manufaktur.
“Kita menghadapi fakta bahwa banyak pabrik mengurangi karyawan. Di satu sisi, banyak korban PHK yang berasal dari desa, yang melakukan urbanisasi ke kota karena sulitnya lapangan pekerjaan di desa. Sekarang ada Koperasi Merah Putih di setiap desa. Ini harus dipikirkan, agar sekaligus menjadi pintu bagi Gerakan Kembali ke Desa, karena adanya aktivitas ekonomi,” ujar LaNyalla dalam keterangan resminya.
Mantan Ketua DPD RI itu menambahkan, sejak menjabat sebagai pimpinan lembaga perwakilan daerah, dirinya kerap menekankan pentingnya desa sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Menurutnya, memperkuat desa bukan hanya soal mencegah urbanisasi, tetapi juga langkah strategis dalam membangun ketahanan ekonomi rakyat dan ketahanan pangan nasional.
“Apalagi Koperasi Merah Putih itu nantinya didanai melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank-bank milik negara. Seharusnya koperasi ini bisa menjadi pengungkit ekonomi. Tinggal bagaimana keterlibatan aktif penduduk desa agar bisa merasakan manfaatnya. Ini tidak bisa hanya mengandalkan Kementerian Koperasi, tetapi harus melibatkan lintas kementerian seperti pertanian, UMKM, industri kreatif, pariwisata, perdagangan, dan lainnya,” jelasnya.
LaNyalla juga menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi terhadap operasional koperasi tersebut. Menurutnya, pendampingan yang berkelanjutan sangat diperlukan agar koperasi tidak hanya berdiri secara administratif, tetapi benar-benar berfungsi sebagai mesin ekonomi desa.
“Jangan sampai setelah didirikan lalu dibiarkan tanpa pendampingan yang intens. Harus ada pemantauan yang ketat agar problem yang muncul bisa segera diatasi,” pungkasnya.









