KILASJATIM.COM, Malang – Bertahun-tahun aku mengikutinya. Kemana saja ia menunjukkan kebolehan tak pernah lewatkan. Ia begitu menyihir, lewat kata dan setangkai tongkat ajaib.
Ya, laki-laki pembawa tongkat ajaib itu memakai topi bergambar bintang kejora merah. Dengan senyum misterius dibawah kumis tipis yang ikut bergerak-gerak ketika mulutnya merapal mantra “bim salabim”. Maka hadirlah setangkai bunga, seekor kera, kelinci, merpati, bola, kembang gula dan sebagainya.
Masih dengan senyum misterius, ia bagikan semua yang datang dari dalam topi, pada anak-anak yang hadir di pertunjukan, dalam lingkar pagar buatannya.
Aku yang selalu takjub berulang kali mendapat hadiah gratis berupa kembang gula merah jambu, kesukaan khas anak perempuan. Saking seringnya aku hadir di gelaran itu. Membuatku hapal urutan gerakannya.
Pertama, ia memberi salam dan menanyakan kabar. Bercerita ini-itu yang membuat kami tertawa sekali pun tawanya tetap misterius. Lantas ia membuat tebak-tebakan diatas kertas dengan tinta merah.
Bila semua pertanyaannya terjawab ia pun tertawa puas. Bila sebaliknya tawanya makin misterius.
“Kalian belum ada kemajuan, buat apa saya datang kemari dan kalian duduk di sini,” katanya datar, sinis.
Seringkali aku ketakutan, bila ia berkata demikian. Dan aku berpikir berulang-ulang, jika aku hanya ingin datang saja, cukup duduk dan melihatnya, melihat kawan-kawan lain bersenang-senang dengan hadiah yang diberikan. Sungguh aneh bukan?
Menghilangkan rasa tegang kami, yang mungkin ia rasakan. Laki-laki itu mencopot topi bergambar bintang kejora merah. Memegang dengan tangan kiri dan tangan satunya menggenggam tongkat, merapal mantra “Biimm…Ssalabiimm”. (tqi)
Bersambung bagian 2 Laki-laki dengan Senyum Misterius yang Memiliki Tongkat Ajaib