Laba Bersih Bank Jatim Tumbuh 8,71 Persen Capai Rp 1,26 triliun

oleh -349 Dilihat

 

Jajaran direksi BankJatim dalam temu media di Pusdiklat Prigen Sabtu (16/02/2019)

 

PRIGEN, kilasjatim.com: – Kinerja keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) di tahun buku 2018 mengalami peningkatan 21,68 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bank milik Pemprov Jatim ini mencatatkan laba bersih Rp 1,26 triliun.

“Kinerja keuangan Bank Jatim menunjukkan perfoma yang bagus dan tumbuh yang sangat positif di Tahun 2018,” ujar Direktur Utama Bank Jatim Suroso di acara Media Gathering Kinerja Bank Jatim Tahun Buku 2018, di gedung Pusdiklat Bank Jatim, Prigen, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (16/2/2019).

Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2018 (audited), aset Bank Jatim tercatat Rp 62,69 triliun atau tumbuh 21,68 persen. Laba bersih Bank Jatim tercatat Rp 1,26 triliun atau tumbuh 8,71 persen (Year on Year).

Selama tahun 2018, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencatatkan pertumbuhan27,78 persen (YoY) yakni sebesar Rp 50,91 triliun.

“Pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat,” kata Suroso.

Selain pencapaian DPK itu diperkuat dengan CASA rasio Bank Jatim sebesar 75,41 persen. Selama lebih dari 15 tahun CASA rasio Bank Jatim berada di atas 65 persen.

Di tengah-tengah kondisi perekonomian global yang masih belum stabil sepanjang tahun 2018, kata Suroso, Bank Jatim masih mampu mencatatkan peetumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp 33,89 triliun atau tumbuh 6,74 persen (YoY).

“Kredit di sektor korporasi menjadi penyumbang tertinggi selama tahun 2018 yaitu sebesar Rp 7,26 triliun atau tumbuh 12,67 persen (YoY),” urainya.

Rasio keuangan Bank Jatim posisi Desember 2018 lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Antara lain, Return on Equity (ROE) sebesar Rp 17,75 persen. NET Interest Margin (NIM) sebesar Rp 6,37 persen. Return On Asset (ROA) 2.96 persen.

Baca Juga :  SIG Akselerasi Dekarbonisasi dan Transisi Energi Hijau untuk  Operasional Pabrik-Pabrik di Tuban

Sedangkan biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 69,45 persen.

“Ini artinya terjadi efisiensi terhadap biaya. Ini efisiensi yang positif,” imbuh mantan Direktur Utama Bank UMKM Jatim.

Sebagai perusahaan terbuka,disebutkan tren kenaikan harga saham Bank Jatim (BJTM) juga menjadi perhatian masyarakat.

“Selain karena kenaikan tren harga saham yang ditunjukan oleh Bank Jatim dari tahun ke tahun, pembagian deviden yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadikan saham Bank Jatim sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat,” ujarnya seraya menambahkan market capitalization BJTM mencapai Rp 10,33 triliun di akhir Tahun 2018. Saat ini komposisi saham Bank Jatim terdiri dari 51,25 persen Seri A yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai pemegang saham pengendali (PSP). Sedangkan 28,42 persen saham Seri A yang dimiliki oleg pemerintah kota, kabupaten se Jawa Timur.

Ketertarikan terhadap saham BJTM tidak hanya dari investor dalam negeri. Kata Suroso, banyak investor luar negeri mendominasi komposisi kepemilikan saham seri B Bank Jatim dengan komposisi 65,30 persen dari 20 persen saham Bank Jatim yang dijual ke masyarakat dibandingkan investor dalam negeri sebesar 34,70 persen. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News