KILASJATIM.COM, Surabaya – Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) meluncurkan Data Center sebagai langkah strategis untuk meningkatkan transparansi dan aksesibilitas informasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Jawa Timur. Acara peluncuran yang berlangsung di Hotel DoubleTree Surabaya, Senin (25/11/2024), ini bertujuan mempermudah masyarakat memantau jalannya pemilu secara lebih terbuka.
Ketua KPU Jatim, Aang Kunaifi, menjelaskan bahwa Data Center ini menyediakan informasi penting, seperti hasil penghitungan suara dan pembaruan terkait pemilu, yang dapat diakses masyarakat secara real-time. “Kami memantau hasil pemungutan suara dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, termasuk persiapan pelaksanaan dan penghitungan suara. Semua itu akan kami monitor melalui Data Center yang sudah diluncurkan,” ujar Aang.
Selain itu, KPU Jatim juga memperkenalkan aplikasi SIREKAP (Sistem Informasi Rekapitulasi), sebuah inovasi berbasis digital yang ditetapkan oleh KPU RI untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi proses rekapitulasi suara. Aplikasi ini memungkinkan data dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) diunggah dan diakses secara real-time, sehingga publik dapat mengawasi proses tersebut secara transparan.
“SIREKAP tidak menampilkan grafik, tetapi memastikan formulir plano hasil penghitungan di TPS terdokumentasi dan terunggah dengan baik. Masyarakat juga dapat mengunduh aplikasi ini di Google Play Store atau App Store,” tambah Aang.
Sebanyak 20 operator bertugas di Data Center untuk memastikan kelengkapan dan akurasi data dari 60.751 TPS yang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Mereka bertanggung jawab memverifikasi data yang masuk dan mengidentifikasi masalah, seperti TPS yang belum mengirim data atau adanya kesalahan teknis dalam pengunggahan.
“Jika ada kendala, seperti data yang tidak lengkap atau dokumen yang kurang jelas, operator akan segera melaporkannya kepada supervisor untuk ditindaklanjuti,” jelas Aang.
Dengan kehadiran Data Center dan SIREKAP, KPU Jatim berharap proses pemilu menjadi lebih efisien dan terpercaya, sekaligus mengurangi potensi kesalahan manusia dalam penghitungan manual. (FRI)