Komisi D Desak Pemkot Surabaya Gercep Garap Wisata Kesehatan

oleh -555 Dilihat
Istimewa

KILASJATIM.COM, Surabaya: Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) untuk gerak cepat (gercep) menggarap wisata kesehatan atau “Medical Tourism. Desakan ini muncul karena besarnya potensi yang ada. Terlebih program tersebut sudah sejak lama direncanakan dan belum terealisasi hingga saat ini.

“Kami ingin persiapan wisata kesehatan yang sudah diwacanakan Wali Kota Pak Eri Cahyadi segera bisa direalisasikan. Harus ada daya dukung yang cukup sehingga cita-cita ini terealisasi,” kata Ketua Komisi D DPRD kota Surabaya Khusnul Khotimah, Kamis (6/10/2022).

Menurutnya, ada beberapa Rumah Sakit baik daerah maupun swasta yang bisa menjadi destinasi medical tourism. Salah satunya adalah RSUD Soewandhie yang terletak di kawasan Kapasan Surabaya yang kini mengalami perkembangan yang luar biasa. Selain ada ruangan khusus paviliun bertaraf internasional, layanan RS ini makin baik.

“Kami berharap wisata kesehatan itu paling cepat terealisasi di tahun 2023. Cita-cita wisata kesehatan itu sudah bisa dicanangkan. Tidak hanya layanan kesehatan kelas terbaik yang ditawarkan, namun juga menikmati destinasi menarik di kota ini,” tandasnya.

Tetapi untuk merealisasikannya dibutuhkan supporting system yang kuat. Saat ini RSUD Soewandhie Surabaya sudah menawarkan layanan medis yang lengkap dan modern. Bahkan ada gedung khusus memberi layanan kesehatan bertaraf internasional.

Tetapi fasilitas parkir kurang memadahi dan dikeluhkan oleh konsumen. Dari hasil temuan di lapangan, ada keluhan sulitnya ambulan masuk IGD dan Lobi RS. Untuk itu Khusnul meminta agar faktor penghambat kelancaran arus lalu lintas ini bisa dicarikan solusi bersama.

“Kami mencatat persoalan ketertiban, kelancaran arus lalu lintas di sekitar RSUD Soewandhie harus dicarikan penyelesaian. Selain akan berefek pada kenyamanan lingkungan karena juga banyak pedagang. Ada banyak toko juga,”ungkapnya.

Baca Juga :  DPRD Surabaya Imbau Libatkan Pedagang Dalam Revitalisasi Pasar

Menurutnya, hal ini harus diselesaikan secara bersama dengan pendekatan-pendekatan sosial dan humanis serta melibatkan semua pihak.

“Pasti ada solusinya jika semua pihak berkomitmen menyelesaikannya. Tidak hanya Dishub, Polsek, tapi juga pihak RSUD, masyarakat sekitar, RT RW, hingga pemilik toko dan pedagang sekitar harus duduk bersama,”kata Khusnul.

Ia juga meyakini daya dukung RSUD Soewandie juga cukup besar. Ini terbukti dengan sejumlah fasilitas pendukung lain yang telah disiapkan serta standar layanan dan keberadaan gedung RS yang megah dan nyaman.

“Gedung baru dengan ruang Paviliun dan berkelas harus segera dioperasikan penuh. Agar masyarakat bisa memanfaatkan dengan optimal. Harus segera dibuka layanan di graha ini. Apalagi gedung 8 lantai ini juga memeiliki fasiliats parkir yang cukup memadahi,” tandasnya. Ia berharap wisata kesehatan di Kota Surabaya bisa berjalan dan memberikan nilai tambah pada warga kota.

Menanggapi keinginan tersebut, Direktur RSUD Soewandhie dr Billy Daniel Messakh mengatakan pihaknya akan segera meresmikan gedung baru yang terletak di sisi utara di bulan November mendatang.

Ia juga akan mensterilkan area gedung baru dari parkir liar. Karena selama ini RS juga sering kesulitan dalam mendistribusikan pasien ketika emergency.

“Akan kami tertibkan. Dalam setiap harinya,ada ribuan kunjungan pasien rawat jalan dan banyak yang menggunakan motor sehingga parkir di luar. Padahal kami sudah memiliki lahan parkir sendiri,” pungkas Billy. (KJ3/ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.