KILASJATIM.COM, Surabaya – Di tengah euforia penghitungan suara Pilkada Jawa Timur 2024, tim pemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Tri Rismaharini-Gus Hans, mengeluarkan klaim mengejutkan. Ketua Tim Pemenangan, Imam Buchori, dalam konferensi pers pada Rabu malam (27/11) di Surabaya, menyatakan bahwa hasil quick count internal mereka menunjukkan Risma-Gus Hans unggul 5% atas paslon nomor urut 2, Khofifah-Emil.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 800 TPS di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, Imam menyebutkan bahwa Risma-Gus Hans memperoleh 48% suara, sementara Khofifah-Emil hanya meraih 43%. Data tersebut dihimpun oleh para relawan yang mengumpulkan hasil rekapitulasi C Plano langsung dari TPS-TPS sampel.
“Di internal kami sudah melakukan penghitungan cepat dengan metode sampling di 800 TPS. Hasilnya, kami masih unggul 5% dibandingkan paslon lain,” ujar Imam Buchori.
Ia menegaskan bahwa data ini merupakan hasil valid dari jaringan relawan mereka yang bekerja sejak hari pemungutan suara. Bersama juru bicara tim, Abdul Aziz, Imam juga menyerukan kepada seluruh tim dan relawan untuk mengawal suara hingga penghitungan resmi KPU selesai.
Namun, klaim ini menjadi sorotan karena berbeda jauh dari hasil quick count sejumlah lembaga survei independen. Beberapa lembaga menyebutkan Khofifah-Emil unggul telak dengan perolehan 57%, sementara Risma-Gus Hans hanya meraih 33%. Perbedaan angka yang mencolok ini menimbulkan pertanyaan tentang metodologi yang digunakan masing-masing pihak.
Menanggapi perbedaan tersebut, Imam Buchori menyatakan bahwa data dari tim internalnya lebih akurat karena langsung berasal dari hasil rekapitulasi di lapangan. “Kami yakin data kami lebih akurat karena langsung berdasarkan hasil rekapitulasi di lapangan. Tidak ada yang kami manipulasi,” tegasnya.
Meski demikian, hasil akhir Pilkada Jawa Timur 2024 baru akan diketahui setelah penghitungan manual berjenjang oleh KPU selesai. Semua pihak diminta untuk menunggu hasil resmi dan menjaga suasana kondusif hingga tahapan pemilu usai. (pur)