Khofifah: Museum dan Galeri Seni SBY-Ani Jadi Gravitasi Baru bagi Pacitan

oleh -958 Dilihat
Groundbreaking Museum dan Galeri Seni SBY-Ani.

KILASJATIM.COM, Pacitan – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyambut gembira Museum dan Galeri Seni SBY-Ani yang hari ini, Sabtu (22/2), dilakukan groundbreaking di Ploso, Kabupaten Pacitan.

Khofifah mengatakan, Museum dan Galeri Seni SBY-Ani akan menjadi magnet dan gravitasi baru bagi wisatawan untuk datang ke Pacitan, Jawa Timur.

“Museum ini memberikan pelajaran dan pengalaman bagaimana perjuangan Pak SBY dan Ibu Ani. Museum ini akan menjadi gravitasi baru bagi Pacitan,” kata Khofifah usai acara groundbreaking Museum dan Galeri Seni SBY Ani.

Dikatakan wanita yang juga mantan Menteri Sosial ini,  pihaknya sudah berembug dengan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak yang juga hadir di kesempatan tersebut, agar akses wisatawan ke Pacitan harus diperlancar.

Kedatangan Gubernur Khofifah disambut para pejabat di Pemkab Pacitan.

Meski sudah ada Jalan Lintas Selatan, namun menurutnya dibutuhkan opsi akses transportasi lainnya misalnya  lapangan terbang perintis. Bandara perintis akan memudahkan wisatawan yang ingin ke Pacitan dari Surabaya, Malang, Yogya, Solo  maupun Kediri. Sehingga waktu tempuhnya juga akan terpangkas.

“Tentu akan ada keinginan untuk mempermudah akses ke sini. Infrastruktur yang ada mungkin dari Solo, dari Jogja, lebih memungkinan bisa mengakses ke sini. Nah kemungkinan akan bisa disiapkan lapangan terbang perintis,” tegas Khofifah.

Opsi mendirikan bandara perintis di Pacitan dikatakan wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini sangat memungkinkan dan diharapkan menjadi pendongkrak koneksitas antar daerah. Sebagaimana yang sudah diterapkan di Bawean dan juga Sumenep.

“Ini sangat memungkinkan, terlebih potensi wisata alam Pacitan juga sangat besar dan indah sekali. Sehingga sekarang butuh disiapkan feasibility studi nya, karena di sini banyak pegunungan. Maka saya rasa bandara perintis bisa berseiring dengan groundbreaking yang baru saja dilakukan. Saat ini sudah ada lapangan terbang sub Lanud Iswahyudi dengan panjang runway 800 meter. Butuh tambahan 800 meter lagi sudah cukup. Tetapi proses perizinannya harus dikordinasikan baik ke Panglima TNI, KSAU serta kementerian perhubungan ,” kata Khofifah.

Baca Juga :  Soal Retribusi IPT, Dewan Akan Panggil BPN Pusat

BACA JUGA: Gubernur-Dubes Australia Bahas Kerjasama Ekonomi, Pendidikan, dan Pariwisata

Tak hanya itu, Khofifah juga mengaku tertarik dengan tema-tema yang direncanakan bakal ada di Museum dan Galeri Seni SBY-Ani. Terutama untuk tema SBY Presidential Library. Menurutnya tema itu akan menjadi bagian penting untuk inspirasi anak-anak negeri ini khususnya Jawa Timur terlebih  Pacitan.

Pasalnya di tema itu akan digeber buku-buku yang dibaca SBY sedari muda, dan juga ada buku-buku yang ditulis sendiri oleh Presiden RI ke 6 tersebut. Menurut Khofifah sosok presiden pertama Indonesia yang dipilih langsung oleh rakyat itu pasti menyimpan banyak pelajaran bagi generasi yang akan datang.

Tak lupa, dalam kegiatan itu, Khofifah juga mengajak para tamu yang hadir untuk mengirim doa untuk mendiang ibu Ani Yudhoyono. Khofifah mengajak mereka untuk membaca surat Al Fatihah.

“Semoga museum ini menghadirkan resonansi dan gratvitasi tidak hanya untuk Pacitan tapi untuk seluruh warga bangsa Indonesia,” pungkas Khofifah.

Gubernur Khofifah Bersama Ibu Herawati Boediono menuju Museum SBY ANI.

Sebagaimana diketahui, Museum dan Galeri Seni SBY-Ani dilakukan peletakan batu pertamanya hari ini. Dalam museum itu, akan disajikan kisah perjalanan SBY sedari kecil dari sebuah desa di Pacitan hingga akhirnya memimpin Indonesia selama satu dekade.

Termasuk kiprah SBY selama di dunia militer hingga tantangan apa saja yang dihadapi oleh SBY selama memimpin Indonesia. Tak ketinggalan di Museum dan Galeri Seni SBY-Ani ini juga akan ada karya karya seni dan koleksi seni milih SBY dan Ani Yudhoyono.

SBY Berbagi Cerita Dibalik Inisiasi Pendirian Museum

Di sisi lain, Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI ke 6, menjelaskan bahwa musuem ini adalah bukti kecintaannya dan keluarga pada almarhumah Ani Yudhoyono. Museum ini adalah cita-cita bersama yang sangat ingin diwujudkan bahkan hingga Ani Yudhoyono menghembuskan nafas terakhir.

Baca Juga :  Rektor: Setiap Akademisi Unair Punya Hak Buat Survei

“Saya mengucapkan terima kasih pada Ibu Khofifah terutama untuk ajakannya mengirim doa untuk Ibu Ani. Sekali lagi terima kasih dan semoga mimpi Ibu Khofifah agar museum ini bisa menginpirasi Pacitan, Jawa Timur dan Indonesia dikabulkan oleh Tuhan YME,” kata SBY.

BACA JUGA: Penonaktifan PBI JKN, Gubernur Khofifah Instruksikan Dinsos Segera Koordinasi dengan BPJS

Ia memohon restu agar pembangunan museum bisa berjalan lacar dan dapat selesai di waktu diharapkan. Dalam kesempatan ini SBY menyebut bahwa semangat mendirikan museum ini sebetulnya datang dari mendiang istri, Ibu Ani Yudhoyono.

Semula saat presiden yang lain belum mendirikan museum di daerahnya masing-masing, SBY menginisiasi mendirikan Museum Kepresidenan Balai Kirti di komplek Istana Bogor.

Tak sampai di sana, SBY juga ingin agar ia juga mendirikan museum yang lebih lengkap di tanah kelahirannya. Bahkan ia juga sempat menengok museum kepresidenan Bill Clinton, George W Bush dan  Harry S Truman di Amerika Serikat.

“Dari situ saya dapat inspirasi. Lalu, selama mendampingi ibu Ani empat bulan lamanya untuk menjalani pengobatan, kami berbincang-bincang, tentang museum ini. Hampir setiap hari kami diskusikan, dimana tempatnya, arsiteknya siapa dan apa saja yang nanti akan ditampilkan,” tutur SBY.

Akan tetapi, belum juga terwujud, Ani Yudhoyono lebih dulu menghadap sang pencipta. Oleh karenanya SBY ingin mewujudkan bagian dari mimpi Ani Yudhoyono dengan mendirikan museum ini di Pacitan. “Ini adalah tanda cinta saya dan keluarga pada almarhumah,” tutup SBY. (kj3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.