KILASJATIM.COM, Jakarta – Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, mengajak seluruh pihak untuk menyatukan barisan dan pemikiran dalam upaya memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ajakan ini disampaikan Khofifah saat mengikuti latihan baris-berbaris dalam Gladi Kotor Pelantikan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (18/2). Latihan ini juga diikuti oleh Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih, Emil Elestianto Dardak, bersama para kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih lainnya yang akan dilantik pada 20 Februari mendatang.
Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan pelatihan baris-berbaris mulai dari penghormatan, sikap sempurna, jalan di tempat, hingga posisi istirahat di tempat. Khofifah memaknai latihan ini bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi juga sebagai simbol kesatuan pemikiran dan program seluruh kepala daerah terpilih agar pembangunan di setiap daerah dapat berjalan seiring untuk kemajuan NKRI.
“Jangan hanya dimaknai sebagai barisan fisik dalam baris-berbaris, tetapi juga sebagai penyelarasan pemikiran dan program. NKRI ini harus satu barisan,” ujar Khofifah.
Menurutnya, membangun dan menjaga Indonesia membutuhkan pemikiran serta program yang sejalan dalam satu visi. Meskipun setiap daerah memiliki prioritas pembangunan yang berbeda, tetap harus ada keselarasan dalam koridor nasional untuk memajukan NKRI.
Selain itu, Khofifah juga menyoroti pentingnya gladi ini mengingat banyaknya jumlah kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan dilantik. Dengan latihan ini, diharapkan prosesi pelantikan berjalan lebih tertib dan terorganisir.
“Karena jumlahnya cukup besar, tentu ada mekanisme tertentu agar lebih rapi, posisi masing-masing kepala daerah ditentukan dengan baik,” imbuhnya.
Bagi Khofifah, latihan ini tidak mengalami kesulitan berarti, mengingat dirinya memiliki latar belakang dalam pelatihan baris-berbaris saat aktif di gerakan Pramuka. Hal ini juga menjadi momen nostalgia bagi para kepala daerah yang pernah mengikuti latihan serupa di masa lalu.
“Biasanya bagi yang memiliki dasar Pramuka, masih ada memori tentang pelatihan baris-berbaris (PBB),” ungkapnya.
Lebih dari sekadar latihan, momen ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antar kepala daerah terpilih. Dengan semakin terbukanya komunikasi, diharapkan sinergi dalam membangun daerah dan hubungan antara provinsi serta kabupaten/kota semakin optimal.
Retreat di Akmil Magelang untuk Memperkuat Sinergi Nasional
Terkait rencana retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Khofifah menyambut baik inisiatif tersebut. Menurutnya, retreat ini akan menjadi kesempatan bagi seluruh kepala daerah untuk membangun kebersamaan dalam menyelaraskan visi dan misi dengan program nasional.
“Retreat ini sangat bagus, karena dapat membangun sinergi visi dan misi kita. Indonesia ini besar, sehingga provinsi, kabupaten, dan kota harus membangun kebersamaan dalam menjalankan program nasional agar lebih sistematis, progresif, dan efektif,” tegasnya.
Sebagai informasi, setelah pelantikan, para kepala daerah terpilih diwajibkan mengikuti pembekalan atau retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang selama satu minggu, yaitu pada 21-28 Februari 2025. (FRI)