Khofifah Ajak Pesantren NU Kuatkan OPOP Sebagai Pembangkit Ekonomi Masyarakat

oleh -1034 Dilihat
Gubernur membuka Muskerwil PWNU Jawa Timur di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo, Jumat (29/11) malam.

KILASJATIM.COM, Probolinggo – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak pesantren-pesantren NU untuk bersama-sama mendukung dan menguatkan program One Pesantren One Product (OPOP) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Khofifah saat hadir dalam pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) PWNU Jawa Timur dengan tema Konsolidasi Organisasi Percepatan Program Strategis Menuju Satu Abad Nahdhatul Ulama yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo, Jumat (29/11) malam.

Di forum yang dihadiri oleh para ulama, pengasuh pondok pesantren, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, Rois Syuriah PWNU Jatim, KH Anwar Mansyur, Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar dan juga para Ketua PCNU se JawaTimur itu, Khofifah mengatakan bahwa OPOP digagas dalam rangka membangkitkan ekonomi dari basis pesantren.

“Kami berharap OPOP akan menjadi salah pintu satu masuk penguatan ekonomi ummat terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Program OPOP sejalan dengan arahan Presiden Jokowi dalam rapat tahunan Bank Indonesia, bahwa saat ini yang terpenting adalah membuka seluas-luasnya lapangan kerja,” kata Khofifah.

Rangkaian pembukaan Muskerwil PWNU Jawa Timur.

Dalam rangka menyukseskan program OPOP, Khofifah menyebut pemerintah Jawa Timur menggandeng lintas sektor. Mulai BUMN, BUMD hingga sektor privat untuk membantu memberikan pendampingan usaha dan mempermudah penjangkauan permodalan. Selain itu juga untuk mengembangkan market akses dari produk-produk yang dihasilkan santri, koperasi pesantren dan juga alumni pesantren.

“Terutama pendampingan managerial skill para pelaku usaha OPOP kami prioritaskan agar mereka mendapatkannya dari sektor yang kami ajak kerja sama,” tambah Khofifah.

Baca Juga :  Di Peringatan Hari Anak Nasional, Gubernur Khofifah Ajak Lindungi dan Bahagiakan Anak-anak

Lebih lanjut program OPOP yang ditarget bisa menghasilkan 1.000 produk unggulan dari pondok pesantren Jawa Timur itu adalah upaya Gubernur Khofifah dalam rangka merevitalisasi Nahdhatut Tujjar atau Kebangkitan para Pedagang. DikatakanK hofifah Nahdhatut Tujjar adalah gagasan para ulama sebelum mendirikan Nahdhatul Ulama di tahun 1926.

“OPOP adalah upaya kita merevitalisasi NahdhatutTujjar. Karena PR kita saat ini adalah mengatasi kemiskinan dan ketertinggalan,” kata Khofifah.

BACA JUGA: Pemprov Jatim dan PWNU Siapkan Pendidikan Gratis Bagi Anak Perantau Wamena Asal Jatim

Karenanya, iamengajak seluruh pihak, khususnya pondok pesantren untuk turut serta mendukung program OPOP dalam rangka membangkitkan ekonomi Jawa Timur, mengentaskan kemiskinan dan memajukan sektor usaha di pesantren.

Produk OPOP yang akan menyentuh 6000 ponpes se Jawa Timur itu juga menggandeng perguruan tinggi dalam memberikan pendampingan usaha, managemen usaha dan juga inovasi produk. Saat ini juga sudah ada OPOP Training Center yang ada di Universitas NU Surabaya. Yang fungsinya memberikan pendampingan pelaku usaha berbasis pesantren.

Produk usaha yang dikembangkan di OPOP bisa meliputi banyak jenis produk. Mulai makanan dan minuman, kerajinan tangan, fashion, dan juga produk digital IT. Semua jenis produk akan dikembangkan agar bisa memiliki daya saing sehingga memberi dampak pertumbuhan ekonomi baik lokal maupun regional serta memperkuat struktur bisnis pada pelaku usaha. (hms/kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.