KILASJATIM.COM, Surabaya: Pada PON XXI Aceh-Sumut 20204, Cabor Muaythai Jatim meraih hasil yang gemilang, yakni juara umum. Hasil itu di dapat setelah meraih 6 emas, 9 perak dan 3 perunggu. Atas hasil itu, Ketua Umum KONI Jatim, M. Nabil merasa bangga atas raihan tersebut karena sesuai dengan yang direncanakan.
”Raihan Muaythai ini melebihi yang direncanakan. Karena peraknya dapat 9 medali. Jadi cabor ini punya potensi yang besar untuk meraih medali lebih banyak, kata M Nabil saat menghadiri acara Pembubaran Puslatda Jatim 100 VI Cabor Muaythai, Kamis, 26/9/2024.
Yang perlu dipikirkan, lanjutnya, sekarang itu atlet-atlet yang masih punya potensi untuk dikembangkan, dibina melalui even – even maupun kompetisi . Sehingga nantinya bisa lebih banyak yang bisa mewakili Indonesia di ajang yang lebih tinggi. Selain itu, perlu juga regenerasi.
“Sekarang regenerasi kembali harus dipikirkan. Dan yang pasti saya bangga karena kemenangan itu bukan kebetulan, hukum alamnya memang mengharuskan menang. Kan eventnya berkali-kali, kompetisinya berkali-kali kan seleksi alamiahnya berjalan disana,” jelasnya.
Dukungan ekstra akan tetap diberikan oleh KONI Jatim kedepannya melalui format-format yang diyakini seperti yang pertama berlatih di luar negeri, mendatangkan pelatih luar negeri.
“Dan yang perlu dipersiapkan lagi adalah pelatih fisik. Harus ditingkatkan itu fisik anak-anak karena itu combat,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Muaythai Indonesia (MI) Jawa Timur Baso Jurherman mengatakan untuk pembibitan atlet akan tetap berjalan dengan adanya liga muaythai akan selalu digulirkan.
“Kita ada liga muaythai ya, ditambah lagi program PB Muaythai ada kejurnas setahun mungkin 3 kali. Akan diputuskan nanti pada saat rakernas dan teman-teman sudah sepakat semua sehingga stok atlet muaythai itu tetap ada baik di lokal maupun di nasional,” kata Baso.
“Apalagi menjelang Sea Games, mungkin emas di PON itu wajib dibawa di Sea Games. Apalagi Sea Games sebentar lagi tahun 2025, maka sebentar lagi akan ada Pelatnas dan pasri akan ada promosi dan degradasi,” sambungnya.
Di akhir tahun 2024 nanti akan ada perebutan sabuk juara di masing-masing kelas yang pastinya stok atlet akan selalu ada. Baso meyakini sekitar 50 persen atlet PON Jatim yang berlaga akan kembali bisa bermain di PON selanjutnya.
“Mereka masih remaja dan sudah bermain di elite jadi umur masih cukup,” pungkasnya.(den)