KILASJATIM.COM, Surabaya – Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan mendorong Pemkot segera melakukan kajian perluasan lahan pemakaman umum yang saat ini kondisinya sudah darurat atau menyempit.
Eri mencontohkan TPU Keputih saat ini hanya bisa menampung sekitar 32 ribu jenazah untuk dimakamkan.
“Makanya kami mendorong Pemkot yang tengah mengkaji opsi perluasan serta optimalisasi lahan pemakaman di Keputih. Dari total luas 35 hektare, masih terdapat area yang berpotensi digunakan, terutama di sisi timur yang merupakan lahan milik Pemkot Surabaya,” katanya saat dikonfirmasi kilasjatim.com, Minggu (9/3/2025).
Selain memperluas TPU Keputih, kata dia, pemkot juga tengah mempertimbangkan pembukaan lahan pemakaman baru di Waru Gunung dan Sumberejo.
Di Sumberejo, Pemkot Kota Surabaya telah menguasai 40 hektare dari total 44 hektare yang direncanakan. Namun, masih ada 4 hektare yang perlu dibebaskan agar lahan tersebut bisa digunakan sepenuhnya.
“Misalnya, dari 40 hektare yang dimiliki pemkot, ada bagian tengah yang masih milik warga. Ini yang harus dibebaskan agar bisa dimanfaatkan dengan optimal,” ungkap Eri.
“Sementara di Waru Gunung, kata dia, Pemkot baru membebaskan 10 hektare dari total 80 hektare yang ditargetkan. Proses pembebasan lahan di kedua lokasi ini masih dalam tahap kajian dan pemetaan,” tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto, mengatakan bahwa beberapa TPU sudah mencapai kapasitas maksimal, seperti TPU Babat Jerawat dan TPU Ngagel Rejo.
Menurutnya opsi sistem tumpang masih dapat diterapkan untuk jenazah keluarga yang ingin dimakamkan di lokasi yang sama.
“Kalau di Babat Jerawat sudah penuh, tapi masih boleh tumpang, misalnya ada keluarga sebelumnya dimakamkan di sana, jenazah baru bisa ditumpangkan. Begitu juga di Ngagel Rejo, selama masih ada izin dari keluarga, bisa dilakukan sistem tumpang,” ujar Dedik. (ADV/cit)