KILASJATIM.COM, Mojokerto – Sidang lanjutan dugaan penggelapan uang perusahaan CV Mekar Makmur Abadi (MMA) senilai Rp12 miliar dengan terdakwa Herman Budiyono kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto. Sidang kali mendatangkan dua saksi yang diajukan penasihat hukum terdakwa, Michael SH MH CLA, CTL, CCL.
Mereka adalah Alex dari Malang dan Adi Nugroho Mojokerto, kedua saksi merupakan customer di CV MMA. Kedua saksi menegaskan bahwa mereka selama ini order di CV MMA dan berkomunikasi dengan terdakwa.
Saksi Alex misalnya, saksi menerangkan dia selama ini menjadi pelanggan di Kartika dan MMA sejak tahun 2014, dan selalu berkomunikasi dengan terdakwa.
“Setahu saya terdakwa pemiliknya, mungkin karena orang tua sudah tua jadi dikelola anaknya. Tahunya yang mengurusi MMA terdakwa, saya karyawan di PT jasa angkutan,”ujar saksi di persidangan, Kamis (14/11/3024).
Hal senada juga diungkapkan Adi Nugroho dari Mojokerto. Dia membeli ban sudah lama sejak 2017 dari toko Kartika sampai sekarang di CV MMA. Saksi tidak mengetahui toko milik siapa namun selama ini saksi komunikasi dengan terdakwa. “Setahu saya MMA punya terdakwa. Di Mojokerto ada dua toko, paling murah di terdakwa,” ujar saksi.
“Selama ini order ganti aki baru datang ke lokasi, ada terdakwa dan istrinya serta karyawan. Jadi satu Kartika dan MMA, toko kartika dan MMA satu tempat yang sama di Bhayangkara,” ujarnya.
Usai sidang, penasihat hukum terdakwa, Michael SH MH CLA, CTL, CCL mengatakan dengan keterangan dua saksi tersebut maka bisa mematahkan keterangan pelapor bahwa selama ini terdakwa tidak bekerja. Buktinya, dua saksi tersebut menegaskan bahwa selama ini mereka belanja barang melalui terdakwa.
“Dari keterangan kedua saksi tersebut juga menegaskan bahwa terdakwa inilah yang menguntungkan CV MMA karena dia yang selama ini kerja, bukan malah merugikan seperti yang disampaikan pelapor,” ujar Michael.
Michael mengatakan, dari keterangan saksi juga bisa disimpulkan bahwa yang membuat CV MMA menjadi besar atau maju adalah Herman bukan para pelapor. Buktinya, saat saksi ditanya apakah kenal dengan Juliaty atau Lidyawati para saksi mengatakan tidak kenal.
“Para saksi yang menjadi customer toko MMA tidak ada yang kenal siapa Juliaty, Lidyawati maupun keluarga atau saudara lainnya, tahunya ya Herman saja bos atau pemiliknya karena memang yang bekerja Herman. Jadi tidak benar kalau Herman ini hanya pinjam nama dan tidak bekerja,” ujar Michael. (man)