Keren, UMKM di Simo Sidomulyo Ini Pekerjakan Belasan Disabilitas

oleh -775 Dilihat

Pekerja disabilitas ini ditempatkan sesuai dengan keahlian di masing masing divisi, jahit, potong dan lainnya 

KILASJATIM.COM, Surabaya –Tak banyak usaha mikro kecil menengah yang peduli terhadap penyandang diabilitas. Satu di antaranya Arsyadina, UMKM yang bergerak di bidang konveksi di Jalan Simo Sidomulyo V Nomor 5, Surabaya.

Ada 15 penyandang disabilitas bekerja di Aryasina. Merelka sudah menandatangani kontrak kerja pada 1 November 2022 lalu.

Ke-15 penyandang disabilitas sebelumnya menjalani masa training atau magang selama hampir dua bulan. Dalam proses itu, Arsyadina dibantu dua orang yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan mereka saat bekerja.

“Karena terbukti sudah bisa menjalankan pekerjaan sesuai instruksi, akhirnya kita kontrak mereka selama setahun,” kata M. Arif Sayfuddin, owner Arsyadina, Rabu (23/11/2022).

Selain meneken surat kontrak kerja, para penyandang disabilitas juga menerima buku tabungan Bank BRI. Berikut seperangkat seragam kerja berupa kemeja dan kaus.

Arief lalu menceritakan, ke-15 penyandang disabilitas tersebut sebelumnya melamar di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya. Oleh disnaker kemudian disalurkan ke beberapa perusahaan dan pelaku usaha yang membutuhkan, salah satunya Arsyadina.

Setidaknya ada 26 orang bekerja di Arsyadina 15 orang di antaranya penyandang disabilitas. “Ada 8 orang lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB) Karya Mulia Surabaya. Lima orang lainnya berasal dari SLB lain,” terang pria kelahiran Surabaya, 25 Januari 1989 ini.

Para penyandang disabilitas itu, imbuh Arif, ditempatkan di divisi sesuai ketrampilan yang dimiliki. Ada yang ditempatkan bagian memotong, menjahit, dan cleaning service.

Arsyadina didirikan oleh pasangan suami istri M. Arif Sayfuddin dan Muta’alliqu Rusydina. Mereka mulai merintis usaha sejak tahun 2012.

Baca Juga :  OJK Gelar Festival Keuangan Inklusif Jawa timur 2923, Tingkatkan Akses Keuangan Bagi Disabilitas

“Dulu, kami CMT atau orang biasa menyebut maklun. Hanya memotong bahan hingga siap dijahit. Termasuk pengukuran kain serta pemberian nomor,” terang Arif.

Awal merintis bisnis konveksi, Arif bersama istrinya keliling menawarkan jasa ke teman-temannya. Juga beberapa orang yang dikenal. Dia sengaja gak memasang iklan karena biayanya mahal.

“Tahun 2013, kami mendapatkan order mengerjakan produk fashion beberapa brand-brand ternama,” kata Muta’alliqu Rusydina.

Ketika pandemi covid-19, Arsyadina sempat mengerjakan hazmat dan masker pesanan Pemerintah Kota Surabaya dan beberapa perusahaan swasta di Surabaya.

“Jumlahnya cukup banyak. Ribuan per minggunya. Yang jadi tantangan harus deadline-nya mepet-mepet. Alhmadulillah, kami bisa memenuhi,” tutur Mita, panggilan karib Muta’alliqu Rusydina.

Mita menambahkan, pihaknya tidak mengalami hambatan besar memekerjakan para penyandang disabilitas. Karena mereka punya semangat dan kemauan keras untuk bekerja. Apalagi kalau ada hal-hal baru yang sebelumnya belum mereka ketahui.

“Saya senang mereka kerasan, kami seperti keluarga baru,” ungkap Mita.

Hingga kini, Arsyadina mengerjakan baju dan seragam dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemerintah Kota Surabaya, antara Dinas Perdagangan, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata, Dinas Kesehatan dan PDAM Surya Sembada. Juga ada beberapa order perusahaan swasta, salah satunya PT Telkom. (kj5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.