Kenal di Media Sosial, Siswi SMP di Surabaya Ini Dirudapaksa dan Divideo

oleh -206 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Kasus rudapaksa atau biasa orang menyebut pelecehan tampaknya belakangan ini banyak terjadi di Indonesia, terbaru di Surabaya. Kejadian kurang mengenakan ini dialami seorang siswi SMP (Sekolah Menengah Pertama).

Tragisnya korban dirudapaksa oleh pelaku, inisial RH, yang disebut baru dikenalnya melalui media sosial (medsos). Bahkan apa yang dilakukan pelaku yang juga masih seorang pelajar SMP ini direkam sehingga mengakibatkan korban alami trauma mendalam.

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi menyebut kasus rudapaksa tengah disidik pihaknya melalui Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) setelah adanya laporan yang masuk pada Kamis, 25 Juli 2024.

“Sudah ditangani PPA, saat ini proses penyidikan,” ucap Haryoko Widhi.

Nasib Tragis Korban Belum Usai

Akibat trauma atas kejadian tersebut, ibu korban berinisial SL memutuskan untuk memindahkan putrinya ke sekolah yang lain karena untuk melindungi dan efek ketidakmauan putrinya bersekolah lagi.

Namun sayangnya, SL mengabarkan bahwa sang putri justru mendapatkan tindakan perundungan di sekolah baru oleh rekan-rekannya. Sebab kejadian di sekolah lama sudah terdengar.

Disebutkan ibu korban, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendatangi sekolah guna menangani dan mengawasi. Pemkot pun meminta pihak sekolah agar bisa mengontrol murid-muridnya.

Kronologi Kejadian Pelecehan

SL bercerita kronologi kejadian traumatis ini berawal dari komunikasi antara putrinya dan pelaku. Setelah intens berbincang, keduanya lantas memutuskan untuk bertemu di wilayah Tunjungan pada pertengahan Juli 2024 lalu.

Kemudian, lanjut dia, sang putri diajak ke kediaman pelaku yang berada di Tandes setelah sebelumnya terjadi cekcok di antara keduanya. Sesampainya, RH melancarkan niat buruknya yakni memaksa korban untuk melakukan tindakan laiknya suami istri.

Baca Juga :  Aturan Gus Muhdlor Diduga Penyebab Korupsi di Lingkungan BPPD Kabupaten Sidoarjo

Akhirnya korban terpaksa menuruti permintaan pelaku lantaran mendapatkan ancaman dari pelaku untuk pulang menggunakan ojek online dan secara kebetulan sedang tidak membawa uang.

Bejatnya pelaku, perbuatan tersebut direkam dan sempat ada permintaan dari korban agar video dihapus. Tetapi RH tidak mengindahkan dan justru sengaja menyebarkannya ke rekan-rekan sekolah korban. (bbs/sat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News