Kemendag RI Support Aprindo Rangkul dan Pasarkan Produk UMKM

oleh -643 Dilihat

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita didampingi April, ketua DPD Aprindo Jatim. saat meninjau stand milik UMKM yang dipajang di pelataran gedung Spazio sebelum acara bincang bisnis di Surabaya, Selasa (26/02/2019)

SURABAYA, kilasjatim.com: Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia memberikan kesempatan dan mensupport Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) untuk memasukkan produk UMKM ke pasar ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat menyampaikan materi di acara Bincang Bisnis di Surabaya, bahwa produk-produk UMKM saat ini sudah layak untuk masuk ke pasar tersebut. Bahkan Enggartiasto minta agar masuknya produk tersebut dipercepat.

” Bulan depan kami ingatkan retail seperti Indomart Alfamart, Hypermart dan lainnya sudah harus memasukkan produk produk UMKM,” tegas Enggar yang hadir sebagai pembicara dalam bincang bisnis Optimisme Perdagangan dan Ekonomi, di Spazio Hall Surabaya, Selasa (26/2/2019).

Lebih jauh Enggar memastikan kondisi ekonomi Indonesia pada 2019 semakin membaik, meski disebut banyak orang sebagai tahun politik, namun tidak menjadi kendala ataupun ancaman yang berdampak negatif terhadap kinerja ekonomi Indonesia.

” Beberapa oknum melancarkan kekhawatiran yang berlebihan itu adalah tidak sehat di era demokrasi. Karena fundamental ekonomi kita saat ini sangat baik. Tahun 2018, kinerja perdagangan Indonesia memang tengah diuji. Kondisi ini ditengarai akibat melemahnya ekonomi global yang disebabkan oleh dua kebijakan, yaitu Brexit dan perang dagang antara Amerika dengan Tiongkok atau China,” urainya.

Pada tahun 2017, ekspor Indonesia mencapai US$ 168,73 miliar, meningkat 16,22 persen dibanding tahun 2016. Sementara pada 2018, nilai ekspor Indonesia mencapai US$180,06 miliar atau hanya meningkat 6,65 persen dibanding periode yang sama tahun 2017.

Baca Juga :  Silaturami Ke DPRD Surabaya, Kadin Surabaya Ajak Semua Pihak Bersinergi untuk Recovery Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19

Saat ini pemerintah sedang berusaha mengatasi defisit tersebut. Salah satunya dengan mengontrol impor. Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mencari cara untuk menggenjot kinerja ekspor tahun ini. Kendang akan terus membuka akses pasar melalui perjanjian dagang dengan mitra dagang di seluruh dunia.

“Salah satu perjanjian dagang yang akan memberikan dampak terhadap kinerja ekspor Indonesia di tahun ini adalah ASEAN plus,” paparnya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menyelesaikan 15 perjanjian perdagangan internasional pada tahun ini. Tunisia dan Maroko dikabarkan akan masuk sebagai negara non-tradisional yang ikut dalam 15 perjanjian perdagangan Kemendag di tahun 2019.

“Seperti juga perintah dari Pak Jokowi kepada Saya adalah membuka pasar baru. Jadi pasar-pasar tradisional yang lama seperti Eropa,  China,  Jepang,  dan Amerika itu tetap kita tingkatkan dan pertahankan. Tapi pasar Asia Selatan,  Asia Tengah dan Afrika itu kita speed up,” jelas Enggartiasto.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan bahwa beberapa indikator menunjukkan ekonomi Indonesia masih cukup bagus, mulai dari stabilnya harga di pasar hingga tingginya indeks kepercayaan konsumen.

“Persepsi keyakinan konsumen terhadap minat beli produk semakin baik dibanding tahun sebelumnya. Tingkat kemiskinan turun. Sehingga kemampuan daya beli masyarakat semakin tinggi. Income per kapita juga naik, menjadi US$ 4 ribu per kapita per orang. Jadi tidak ada alasan untuk khawatir,” tandasnya. (kj2)

.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.