KILASJATIM.COM, Sidoarjo – Kawan Lama Solution secara resmi membuka Kawan Lama Solution Expo 2025, sebagai bagian dari upaya mempercepat transformasi sektor manufaktur nasional di tengah tantangan digitalisasi dan otomatisasi. Acara ini menjadi wadah strategis yang memperkuat kolaborasi antara pelaku industri, pemerintah, dan dunia pendidikan.
Vice President National Sales Operation Kawan Lama Solution, Hendrian Susanto, menyebut bahwa industri manufaktur Indonesia tengah menghadapi fase transisi besar, baik dari sisi proses kerja, teknologi, maupun kompetensi tenaga kerja.
“Kami ingin menjadi mitra strategis, bukan sekadar penyedia peralatan. Transformasi industri memerlukan dukungan teknologi yang tepat agar operasional lebih efisien, aman, dan kompetitif di pasar global,” ujarnya dalam sambutan pembukaan expo, Senin (16/6/2025).
Expo 2025 menampilkan berbagai solusi teknologi industri secara interaktif—mulai dari mesin pemotong logam, pengerjaan sheet metal, pengelasan, sistem material handling, hingga teknologi robotik, alat keselamatan kerja, dan pengukuran presisi tinggi.
Pameran ini menghadirkan lebih dari belasan merek teknologi industri ternama dunia, seperti Krisbow, Feeler, Mazak, Mitutoyo, Zeiss, Mitsubishi, dan Dewalt. Kehadiran brand-brand tersebut memperkuat posisi Kawan Lama Solution sebagai penghubung antara pelaku industri nasional dan teknologi global.
Sebagai ruang berbagi pengetahuan, expo juga menggelar Indonesia Manufacturing Insight Forum—rangkaian seminar harian yang mempertemukan praktisi industri, akademisi, dan pemerintah dalam membahas tren teknologi dan solusi atas tantangan industri ke depan.
Menutup sambutannya, Hendrian berharap expo ini dapat mempercepat adopsi teknologi dan membangun ekosistem industri yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
“Ini bukan hanya pameran teknologi, tapi kontribusi kami untuk mendorong kemajuan industri nasional secara berkelanjutan,” tutupnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Dr. Iwan, yang turut hadir dalam pembukaan, mengapresiasi kontribusi Kawan Lama Solution dalam mendukung sektor industri di provinsi ini.
Ia menyoroti pentingnya transformasi ke arah industri yang berkelanjutan dan rendah emisi, sejalan dengan target netral karbon nasional pada 2060.
“Jawa Timur telah memiliki 13 kawasan industri aktif dan sedang mengembangkan delapan kawasan baru. Industri manufaktur menyumbang lebih dari 30% PDRB provinsi dan menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang tahun ini mencatatkan angka 5%, di atas rata-rata nasional,” katanya.
Dr. Iwan juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, terutama dengan institusi pendidikan, untuk mencetak tenaga kerja vokasi yang siap menghadapi industri masa depan. (FRI)