KILASAJTIM.COM, Jakarta – Kementerian Kesehatan RI mencatat adanya kenaikan tren kasus COVID-19 di Indonesia pada minggu ke-22 tahun 2025 (22–31 Mei), dengan persentase kasus positif naik dari 4 persen menjadi 8 persen dibanding minggu sebelumnya.
Secara keseluruhan, hingga saat ini tercatat 75 kasus positif COVID-19 sepanjang tahun 2025. Pada pekan terakhir Mei, terdapat dua kasus terkonfirmasi.
Menurut data Kemenkes, dua subvarian yang mendominasi di Indonesia saat ini adalah MB.1.1 dan KP.2.18, yang secara karakteristik mirip dengan varian JN.1, dan dikategorikan sebagai varian berisiko rendah.
“Secara umum, keduanya memiliki karakteristik yang sama dengan JN.1, yang risikonya rendah,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman dalam keterangan tertulis, Rabu (11/6/2025).
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, membenarkan adanya tren peningkatan kasus, namun menegaskan bahwa situasi masih terkendali.
“Memang ada sedikit peningkatan kasus COVID-19 di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia. Tapi angkanya masih sangat kecil, di bawah 1 persen. Masyarakat tidak perlu khawatir, cukup tetap waspada,” jelas Menkes saat menghadiri acara di RSHS Bandung, Selasa (10/6) kemarin.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk segera melakukan tes jika mengalami gejala seperti batuk, sebagai langkah pencegahan dan deteksi dini.
“Kalau batuk batuk, segera dites. Jangan dianggap sepele,” imbuhnya.
Pemerintah mengimbau masyarakat tetap tenang, mengikuti protokol kesehatan bila perlu, dan tidak mengabaikan gejala ringan. (cit)