KILASJATIM.COM, Ponorogo – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur, Prof. (HCUA) Dr. Mia Amiati, SH, MH, CMA, CSSL, menyerukan pentingnya menjaga kelestarian alam di kawasan Telaga Ngebel, Ponorogo. Seruan ini disampaikan dalam pertemuan yang digelar pada Jumat (14/2), di mana Kajati Jatim mengajak para pejabat utama di lingkungan Kejati Jatim serta seluruh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) se-Jawa Timur untuk bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam upaya konservasi berkelanjutan.
Tujuan utama dari inisiatif ini adalah menjaga ekosistem Telaga Ngebel agar tetap lestari, meskipun kawasan tersebut akan dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan. Telaga Ngebel sendiri merupakan salah satu telaga alami di kawasan pegunungan Ponorogo yang terbentuk melalui proses geologis panjang. Pembentukannya melibatkan empat tahap utama, yakni pembentukan lembah akibat aktivitas tektonik, pengendapan material seperti pasir dan batu, penutupan lembah oleh endapan, serta terbentuknya telaga akibat air yang terperangkap di dasar lembah. Proses ini berlangsung selama ribuan tahun dan dipengaruhi oleh faktor geologi, aktivitas tektonik, serta curah hujan.
“Telaga Ngebel adalah warisan alam yang tak ternilai. Kita harus memastikan bahwa pengembangan wisata di sini tidak mengorbankan kelestarian ekosistemnya,” tegas Mia Amiati dalam sambutannya. Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur dan fasilitas wisata harus dilakukan dengan prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Ponorogo, Telaga Ngebel menawarkan pemandangan alam yang indah serta ekosistem yang masih terjaga. Potensi ini menjadikannya sangat cocok untuk dikembangkan sebagai objek ekowisata. Namun, Kajati Jatim mengingatkan bahwa eksploitasi berlebihan tanpa memperhatikan aspek konservasi dapat menimbulkan dampak negatif, seperti kerusakan habitat dan penurunan kualitas air.
Pemerintah Kabupaten Ponorogo menyambut baik ajakan Kajati Jatim untuk bersinergi dalam upaya konservasi. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan Telaga Ngebel sebagai destinasi wisata yang berwawasan lingkungan. Semua pihak harus terlibat, mulai dari pemerintah, penegak hukum, hingga masyarakat setempat,” ujar Bupati Ponorogo, Giri Sancoko, dalam kesempatan yang sama.
Sinergi antara Kejati Jatim dan Pemerintah Daerah ini diharapkan dapat menjadi model bagi pengelolaan destinasi wisata alam lainnya di Jawa Timur. Dengan pendekatan yang bijaksana, Telaga Ngebel tidak hanya akan menjadi sumber pendapatan bagi daerah, tetapi juga tetap lestari untuk dinikmati oleh generasi mendatang. (kun)