KILASJATIM.COM, Surabaya – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Pangan Nasional menggelar Forum Bisnis Daerah (FORBISDA) di Surabaya. Acara yang mengusung tema “Meningkatkan Perdagangan dan Bisnis Antar Daerah Untuk Menjaga Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Serta Kolaborasi Bisnis yang Berkelanjutan” ini bertujuan memperkuat kolaborasi antar daerah dalam mengembangkan produk unggulan serta menciptakan stabilitas harga dan ketahanan pangan melalui distribusi yang efektif dan efisien, khususnya di Indonesia bagian timur.
Mewakili Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Moga Simatupang, menegaskan bahwa perdagangan antar daerah masih perlu dioptimalkan untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung ketahanan pangan. “Kami mengapresiasi inisiatif Kadin, APKASI, dan Badan Pangan Nasional melalui Forum Bisnis Daerah ini, yang diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam memaksimalkan perdagangan antar wilayah sesuai potensi unggulan masing-masing,” ujar Moga.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, mengungkapkan bahwa wilayah Indonesia bagian timur memiliki potensi komoditas yang besar, namun tantangan distribusi dan pencatatan perlu segera diatasi. “Kita perlu meningkatkan distribusi dan pencatatan yang akurat agar potensi produk unggulan daerah dapat dimaksimalkan,” tambahnya. Menurutnya, tantangan ini mempersulit pemantauan produk, distribusi yang tidak efisien, dan penimbunan barang, yang berujung pada ketidakstabilan harga.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2022 menunjukkan beberapa produk unggulan daerah, seperti tembakau dari Kabupaten Jember, kakao dari Kabupaten Buru, dan kelapa sawit dari Kabupaten Nabire, yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Selain itu, produk seperti kopi dari Kabupaten Manggarai dan hasil pertanian dari Kabupaten Sumbawa juga memiliki daya saing tinggi di pasar nasional maupun internasional.
Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, menyebutkan bahwa Forum Bisnis Daerah berfokus untuk mempertemukan kepala daerah dan sektor usaha dalam memperkuat ekonomi di wilayah timur. Menurutnya, Indonesia Timur menyumbang 20% dari total perdagangan antar pulau di Indonesia, dan forum ini diharapkan menghasilkan kerangka kerja sama yang efektif dalam meningkatkan distribusi dan kolaborasi antar pelaku bisnis.
Ketua Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, menambahkan bahwa kolaborasi melalui forum ini dapat meningkatkan daya saing produk unggulan daerah di pasar lokal dan internasional. “Jawa Timur memainkan peran strategis sebagai penyokong perdagangan antar wilayah, terutama Indonesia Timur,” katanya.
Sementara itu, Bobby Soemiarsono, yang mewakili Penjabat Gubernur Jawa Timur, menyambut baik forum ini, berharap adanya ide-ide inovatif yang muncul untuk meningkatkan daya saing produk daerah dan memperkuat distribusi barang.
Dalam forum ini, beberapa Nota Kesepahaman (MoU) juga ditandatangani, di antaranya antara PT Sumber Yalasamudra Banyuwangi dan UD. Hidup Jaya, serta PT Somawi Surya Semesta dengan PT Berkat Mandiri Proteksindo. Total komitmen bisnis dari seluruh MoU mencapai hampir Rp 773 miliar, yang akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian timur. (har)