Kabar Baik Penderita Wajah Merot, Kembali Cantik Dengan Operasi Teknik Keyhole Surgery

oleh -1036 Dilihat

Herlina (30 th) pasien penderita wajah merot

SURABAYA, kilasjatim.com: Kabar yang cukup menggembirakan bagi warga Surabaya dan sekitarnya, khususnya bagi penderita wajah merot.Tim dokter ahli bedah saraf dari Kortex Comprehensive Brain and Spine (KBSC) memberikan pilihan dalam.melakukan operasi atau bedah saraf dengan hanya membuka sayatan kecil.

Pada Kamis (19/09/2019) bertempat di National Hospital tim bedah saraf
melakukan live surgery bedah saraf terhadap pasien bernama Herlina (30 tahun). penderita  hemifacial spasm atau biasa dikenal dengan wajah merot.

dr. Gigih Pramono, Sp.BS salah satu tim dokter mengatakan, wajah merot pada penderita Hemifacial Spasm (HFS) dikarenakan terjadi perlengketan antara saraf nomor tujuh yang berfungsi mengatur gerakan wajah dengan pembuluh darah pada otak.

“Akibatnya gerakan pada wajah menjadi tidak terkendali, wajah pasien menjadi merot.

Untuk memulihkan agar gerakan wajah normal kembali, dilakukan proses operasi Microvascular Decompression (MVD) dengan teknik operasi lubang kunci atau keyhole surgery,” kata Gigih Pramono, kepada media yang ikut menyaksikan jalannya operasi melalui layar televisi di ruang operasi secara langsung.

Ditambahkan, teknik operasi keyhole surgery, merupakan teknik terbaru yang dilakukan untuk melakukan operasi pada wajah merot .

Suasana saat berlangsungnya operasi Teknik Keyhole Surgery di National Hospital Surabaya 

Waktu operasi jadi lebih pendek hanya 70 menit dan memperpendek waktu rawat inap di rumah sakit. Dengan demikian, dalam proses operasi saraf ini tidak diperlukan lagi melakukan pembukaan batok kepala, cukup membuat lubang kecil diameter satu sentimeter di belakang telinga pasien.

Melalui lubang kecil seukuran lubang kunci inilah tim dokter ahli Kortex memisahkan saraf nomor tujuh dengan memasang serabut teflon agar tidak lengket dengan pembuluh darah.

Baca Juga :  Tiga Stand di Pasar Simpang Darmo Surabaya Terbakar

Teknik ini dilakukan dengan pendekatan sayatan 4 sampai 5 cm di belakang telinga, lalu dibuat lubang dengan diameter 1 sampai 1,2 cm. Dari lubang ini secara pelan-pelan akan membuka selaput otak, lalu pelan-pelan masuk ke batang otak, di mana letak saraf nomor 7 berada.

“Untuk memisahkan saraf nomor tujuh dan pembuluh darah agar wajah merot bisa kembali ke bentuk semula, akan dipasang skat dari serabut teflon yang berwarna putih menyerupai kapas.
Bahan penyekat ini memiliki sifat tidak menimbulkan energi, tidak diserap tubuh dan tidak berubah bentuk. Jadi aman seumur hidup,” imbuhnya.

Herlina dengan wajah barunya tidak lagi merot seusai menjalani operasi 

Sementara itu, operasi bedah saraf yang dilakukan tim dokter KBSC bukan kali ini dilakukan. Herlina merupakan pasien wajah merot ke 1.300.

dr. M. Sofyanto, SpBS menyampaikan operasi berjalan lancar karena dibantu satu tim. Ada beda syaraf, empat orang, ada tim dokter bius.

‘Herlina bukan pasien pertama yang ditangani, ini operasi ke 1.300. Operasi yang dilakukan sekaligus memberi informasi kepada masyarakat yang kurang memperoleh informasi bagaimana cara mengobati wajah yang bergerak tanpa terkendali,’ jelasnya.

Dengan operasi ini sekaligus menandai soft opening pengubahan nama Comprehensive Brain and Spine (CBSC) Surabaya menjadi Kortex Comprehensive Brain and Spine (KBSC) dalam melayani penanganan dan penyembuhan gangguan pada otak, saraf, dan tulang belakang yang sudah ada di National Hospital.

Selain itu, lewat live surgery ini berguna untuk memberikan informasi dan edukasi tambahan kepada masyarakat bahwa dokter-dokter di Indonesia sudah sangat ahli dan profesional dalam melaksanakan operasi bedah saraf dengan risiko sangat minim.

“Juga untuk menghilangkan kesan di masyarakat bahwa melakukan operasi saraf itu sangat berbahaya,” tambah dr. Agus C Anab, Sp.BS, founder Kortex Comprehensive Brain & Spine. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News