John Robert Powers Beradaptasi Dengan Era New Normal

oleh -983 Dilihat
??????

Indayati Oetomo, Director lembaga pengembangan SDM, John Robert Powers (JRP) (kilasjatim.com/Nova)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Pernah jatuh bangun namun pada akhirnya mampu mencapai kesuksesan, itulah yang terjadi pada perjalanan bisnis sekolah Kepribadian John Robert Powers di Surabaya .

Berdiri pada tahun 1992 dengan gebrakan yang cukup sukses hingga mengalami krisis di tahun 1998 kemudian tahun 2008 mampu menaikkan omset dan 2018 akibat krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia berimbas pada terseoknya bisnis yang dibidani Indayati Oetomo tersebut. Tak mengenal kata menyerah pada akhirnya di tahun 2019 JRP mampu menaikkan omset tertinggi dibanding pencapaian sebelumnya..

‘Siapapun tidak akan pernah tahu jika pada tahun 2020 kita semua bangsa di dunia ini dan tak terkecuali Indonesia kena pandemi Covid -19 semua merasakan dan mengalami keadaan yang sama. Krisis pada 2020 ini menyerang secara holistik yaitu faktor materi, jasmani maupun rohani yang berdampak luar biasa terhadap semua lini kehidupan. Ada yang sanggup menjalani dan ada yang patah semangat, ” kata Indayati Oetomo, Director lembaga pengembangan SDM, John Robert Powers (JRP), di kantor cabang Surabaya Rabu (24/6/2020) mengawali pembicaraan.

JRP sendiri tidak bilang tahan banting karena hanya bisnis home industri dan bukan perusahaan besar. Jika tahun lalu JRP tidak ada beban pinjaman, karena Corona ambruk lagi. Namun dengan tegas wanita asal Malang Jawa Timur ini menyatakan dirinya tidak mudah menyerah, tidak.kaget karena sejak awal sudah hidup dan akrab dengan melarat .

“Pandemi Covid-19 ibarat shock therapy terbesar bagi seluruh dunia. Tapi saya tak mau menyerah, karena sejak kecil terbiasa berusaha keras. Semula mental ini down juga, tapi tidak boleh lama-lama. dengan penuh optimis dan realistis saya mencoba bangkit dan menata kembali keberadaan JRP, saya selalu berupaya mencari peluang dalam kondisi apapun,” tutur perempuan yang mengelola JRP di Indonesia sejak 1992 ini.

Baca Juga :  Kawal Visi Jangka Panjang, SKK Migas Gelar Forum Gabungan Hulu Migas

Menurut ia, dari semua faktor tersebut, faktor rohani yang menjadi sentral untuk mengatasi kedua faktor lainnya. Bagaimana membangun mental yang tangguh pada saat krisis sekarang ini. Disinilah pentingnya belajar mengembangkan diri, karena hal ini akan melatih seseorang untuk menjadi pribadi yang mudah beradaptasi dengan segala situasi.

“Yang dibutuhkan dalam kondisi saat ini adalah SDM matang yang percaya diri dan mampu mengendalikan diri. Penggeraknya adalah soft skill. Yang dibutuhkan dalam kondisi saat ini adalah SDM matang yang percaya diri dan mampu mengendalikan diri. Penggeraknya adalah soft skill,” ujar Indayati.

Untuk menata kembali JRP, Indayati melakukan berbagai strategi ,salah satunya JRP yang di Medan akan menutup kantor lama dan pindah kantor yang lebih representatif masuk di co work sehingga siswa masih tetap bisa melanjutkan Karen masih ada perwakilan JRP di sana meski kantornya lebih kecil.

“Untuk saat seperti sekarang ini kita bertahan saja sudah bagus, karenanya saya tidak berharap cabang lain tidak ikut tutup , saatnya mengajak cabang lainnya untuk tetap eksis dengan terobosan dan langkah langkah lain seperti membuka kelas online,” jelasnya seraya menekankan, pada saat krisis ini, JRP harus sigap beradaptasi dengan gaya hidup masyarakat yang berubah. Kurikulum JRP disusun lebih praktis serta kombinasi secara online dan offline, agar siswa merasa nyaman belajar dari rumah dan tetap bisa menikmati program-program JRP.

JRP memiliki 6 cabang di Jakarta, Surabaya dan Bali. Untuk cabang di Medan kini menjadi manusia representatif. Indayati menyebutkan, JRP mengalami penurunan hingga 60%. Kini hanya ada 6 kelas dengan 3 program yaitu personality, profesional dan leadership. Tak ada program Lifetime bagi siswa baru.

Baca Juga :  Pandemi Covid -19 Bank Indonesia Tiadakan Penukaran Uang Baru

“Banyak siswa JRP yang mengikuti program Lifetime. Tapi sekarang ini tidak ada. Bagi yang sudah menjadi peserta program Lifetime, bebas mengikuti ketiga program tersebut,” ujar Indayati yang sekarang ikut terjun mengajar.

Bagi Indayati, yang penting JRP mampu bertahan dalam situasi sekarang ini. Bicara realistis sesuai kenyataan dan tidak.msu over promise. Ia berharap, JRP bisa terus berkiprah di bidang SDM untuk Indonesia.

Pada masa new normal saat ini, Indayati mengajak masyarakat untuk bangkit, memperbaiki hidup dan kondisi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Bring out the new you sebagai wujud tanggung jawab bangkit lagi setelah masa Corona . Jadilah pribadi yang baru, menjalani kondisi saat ini dengan sikap yang baru dan terus semangat,belajar pengembangan diri melatih seseorang untikenjadi pribadi yang mudah adaptasi dengan segala situasi dengan kesadaran sendiri dan bukan karena adanya punishment ( ciri khas pribadi uang matang).. Lahir baru dengan memperbaiki hal hal yang sudah lewat,” tegas Indayatinya di usianya ke 64 tahun namun terlihat lebih muda dari usia sebenarnya. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.