Jadi Solusi Kesehatan Masyarakat, Petrokimia Gresik Dukung PGM Kembangkan RSPG

oleh -665 Dilihat
istimewa

Gresik, kilasjatim: Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo beberapa waktu lalu meresmikan layanan unggulan di Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG), yaitu Klinik Fertilitas dan Klinik Medical Check Up Terpadu, serta memulai proyek pengembangan gedung rawat inap di RSPG Driyorejo.

Dwi Satriyo menyampaikan pihaknya mendukung strategi PT Petro Graha Medika (PGM) selaku pengelola RSPG, karena program pengembangan ini dilaksanakan berdasarkan kebutuhan masyarakat. Sehingga inovasi PGM ini mampu menjadi solusi kesehatan masyarakat Gresik.

“Ada tiga indikator yang harus dimiliki rumah sakit agar menjadi tujuan masyarakat, yaitu cepat dalam pelayanan, fasilitas lengkap sesuai dengan kelas rumah sakit atau klinik yang ada, serta nyaman. Tiga indikator ini telah menjadi perhatian PGM,” ujar Dwi Satriyo, Kamis, 9/6/2022.

Sebelumnya, Direktur Utama PGM, dr. Retno Hartini menyampaikan bahwa, Klinik Fertilitas akan menjadi yang pertama dan satu-satunya di Gresik. Dimana layanan unggulan ini dihadirkan karena kasus infertilitas di Gresik yang cukup tinggi.

“Anak merupakan dambaan, tapi gangguan kesuburan bagi pasangan usia produktif di Gresik yang merupakan Kota Industri saat ini cukup banyak,” ujarnya.

Data statistik di Indonesia menyebutkan kasus infertilitas di tiap kabupaten mencapai 20% dari pasangan usia produktif. Data ini kemudian diperkuat, dalam satu tahun terakhir Poli Kandungan RSPG menerima kunjungan pasien gangguan kesuburan pasangan usia produktif rata-rata 40 per bulan. Angka ini cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Retno pun menambahkan, kasus infertilitas tersebut sebagian besar memerlukan penanganan lanjutan melalui rujukan ke rumah sakit lain di Surabaya. Hal ini, menjadi kendala, sebab pasien usia produktif banyak menghabiskan waktu di tempat kerja.

Baca Juga :  Puspa Agro Kembali Sukses Gelar PLK

“Hadirnya Klinik Fertilitas RSPG ini memudahkan pasien, sehingga tidak perlu berulang kali ke rumah sakit di kota lain,” tandasnya.

Selain Klinkik Fertlilitas, dr. Retno menjelaskan bahwa Unit Medical Check Up Terpadu merupakan pengembangan dari layanan medical check up yang sebelumnya sudah ada, namun masih terdapat beberapa kekurangan. Misalnya ruang tunggu yang kurang luas, serta pemeriksaan yang masih perlu berpindah dari satu ruang ke ruangan lainnya bahkan bisa bercampur dengan pasien dari unit layanan lain.

“Kegiatan medical check up bagi karyawan sangatlah penting mengingat kesehatan kerja karyawan akan berpengaruh langsung kepada produktivitas kerja. Kami telah menjalin sejumlah kerja sama penanganan kesehatan kerja termasuk medical check up karyawan kepada jaringan RSPG Grup selama ini,” terangnya.

Terkait proyek pembangunan rawat inap RSPG Driyorejo, dr. Retno mengungkapkan proyek ini dimulai lantaran ruang layanan yang ada di RSPG Driyorejo saat ini telah melampaui kapasitas, baik di rawat inap maupun rawat jalan. Dengan pengembangan gedung rawat inap ini, maka RSPG Driyorejo akan menambah kapasitas tempat tidur pasien dari 64 menjadi 111. Serta menambah ruang/poli spesialis dari 7 ruang menjadi 11 ruang, yaitu penambahan layanan Medical Check Up, Spesialis Urologi dan pengembangan layanan Spesialis Jantung dan Anak.

“Kami berharap dengan pengembangan gedung rawat inap ini menjadikan RSPG Driyorejo semakin memberikan kenyamanan dan kepuasan  bagi masyarakat khususnya di wilayah Gresik Selatan dalam penanganan layanan kesehatan,” tutup dr. Retno.(KJ2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.