ITS Turut Kembangkan PASTI, Alat Pemantau Kondisi Pasien

oleh -650 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA: Tim peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama empat perguruan tinggi lainnya membuat inovasi pengembangan alat Patient Portable Monitoring System (PPMS) yang diberi nama Patient Monitoring System with Simplicity Integration (PASTI).

Alat tersebut untuk membantu memonitor kondisi pasien di rumah sakit.

Diterangkan oleh salah satu tim pengembang PASTI dari ITS Dr Wiwik Anggraeni SSi MKom, perbedaan alat PPMS yang dikembangkan timnya ini terletak pada ukurannya.

PPMS yang dikembangkan ITS bersama empat perguruan tinggi tersebut dirancang dengan ukurannya yang lebih praktis.

Pengembangan alat ini didanai oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) SIGHT 2022.

Empat perguruan tinggi lainnya tersebut adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Adi Nuswantoro (Udinus), Bina Nusantara (Binus), dan Universitas Katolik Atmajaya.

Sementara ini, PASTI didedikasikan untuk PPMS yang membantu kebutuhan operasional di Rumah Sakit UMM.

Menurut Wiwik, rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan sudah sepatutnya dapat memberi layanan yang maksimal kepada pasien.

Pemantauan data rekam medis kondisi pasien secara kontinyu dan tidak terputus merupakan hal yang sangat penting dilakukan.

“Kegagalan dalam pemantauan kondisi pasien dalam beberapa menit saja dapat berakibat fatal bagi nyawam ereka,” papar dosen Departemen Sistem Informasi ITS ini.

Pasalnya, lanjut Wiwik, alat PPMS yang ada sebelumnya hanya sebatas digunakan dalam mobil ambulance hingga emergency room (ER) rumah sakit.

Alat tersebut akan berhenti bekerja saat pasien tiba di ER dan tidak bisa dipakai terus hingga ke ruang perawatan. Hal ini menyebabkan kondisi histori pasien terpotong.

“Sementara berdasarkan standar pelayanan pasien, seharusnya histori kondisi pasien harus terus terpantau,” jelas Wiwik.

Baca Juga :  Mendukung Ekonomi Kreatif, ITS Kembangkan Surabaya Design Center

Ia mengungkapkan, histori pasien yang terpotong bisa menyebabkan diperlukannya pengukuran ulang kondisi pasien.

Permasalahan juga ditambah dengan hasil pencatatan PPMS yang hanyat ercetak pada hardcopy dan belum bisa terekam dalam database.

Selama ini, data rekam medis dasar pasien ini biasanya dicatat secara manual dalam interval waktu tertentu.

“Kondisi tersebut tentu menyulitkan proses analisis dan pemantauan kondisi pasien secara real time,” tandasnya.

Beranjak dari hal tersebut, PASTI hadir untuk memberi kemudahan dengan mengintegrasikan alat di dalamnya.

Bentuknya yang ringkas, memudahkan petugas kesehatan memindahkan alatdari ambulance hingga ruang perawatan.

“Pemantauan rekam medis secara real time juga mempercepat proses penanganan pasien,” terang Wiwik. (bud)

 

 

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.