ITS dan IKA ITS Serius Garap Energi Baru Terbarukan di Indonesia

oleh -796 Dilihat

Usai MoU Antara InstitutTeknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) saat menggelar International ITS Business Summit (IIBS) 2019 di Jakarta, Kamis (14/11)

KILASJATIM.COM, Jakarta –
Sebagai perguruan tinggi yang aktif menghasilkan pakar dengan keahlian dan kompetensi di berbagai bidang keilmuan dan teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) menggelar International ITS Business Summit (IIBS) 2019 sebagai rangkaian peringatan Dies Natalis ke-59 ITS. Acara ini digelar selama dua hari di Ballroom Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, mulai Kamis (14/11).

Acara IIBS 2019 ini merupakan kali kedua yang diselenggarakan oleh IKA ITS, dan ke depannya akan rutin diselenggarakan setiap tahun dengan membahas topik-topik hangat di Indonesia. Pada tahun ini, IIBS mengangkat tema Embracing New Government Policy on Renewable Energy and Related Industrial Sectors towards Sustainable Environmental Developments.

Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) IKA ITS, Dr Ir Dwi Soetjipto MM, tema ini dipilih sejalan dengan kebijakan dari pemerintah Indonesia yang serius concern dalam bidang energi baru terbarukan (EBT) ini.

Pria yang juga menjabat Kepala SKK Migas tersebut mengatakan, pada G20 Summit yang baru saja terselenggara di Tokyo, EBT ini juga menjadi topik bahasan dunia. Sehingga pada kesempatan ini sangat cocok apabila digunakan untuk membahas environmentally sustainable energy development. “Dalam forum yang mempertemukan akademisi dan pelaku industri ini (IIBS, red) akan dibahas tema tersebut agar nantinya kita Indonesia dapat berkontribusi di situ (EBT, red) dalam skala dunia,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, IIBS ini diharapkan dapat menarik para investor untuk dapat berkontribusi dalam upaya-upaya investasi di bidang energi terbarukan di Indonesia. Pada IIBS ini, hasilnya nanti juga dapat dijadikan bahan oleh ITS dalam mengambil langkah-langkah guna memberikan kontribusi di bidang renewable energy maupun meningkatkan investasi di Indonesia, serta memberikan masukan pada pemerintah Indonesia.

Baca Juga :  PGN Pastikan Pasokan Gas Rumah Tangga di Semarang dan Blora Lancar

Sebagai Kepala SKK Migas, Dwi juga mengatakan, Indonesia selama 20 tahun tidak menemukan cadangan-cadangan migas yang besar. Itu sebabnya kenapa produksi dan lifting oil and gas di Indonesia mengalami penurunan. “Hal itu tidak bisa dihindari, kecuali kita bisa memperlambat penurunan tersebut. Oleh karena itu, riset dalam bidang EBT ini sangat penting untuk terus dikembangkan di Indonesia,” tuturnya mengingatkan.

Menanggapi hal itu, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengatakan, sebagai salah satu perguruan tinggi terdepan di Indonesia dalam bidang teknologi, ITS memiliki kewajiban kepada bangsa dan negara serta seluruh masyarakat Indonesia untuk berperan aktif. Bisa menunjukkan bahwa ITS dan alumni-alumninya akan menyumbangkan inovasi-inovasinya untuk bangsa melalui iptek, terutama di bidang EBT ini.

Menurut rektor yang kerap disapa Ashari ini, IIBS ini adalah wadah yang bagus untuk membahas bersama dalam skala nasional tentang EBT. Dirinya yakin masih banyak teknologi-teknologi yang bisa dieksplor untuk menyelesaikan masalah energi. “Dan ITS siap untuk terus melakukan riset dan pengembangan teknologi guna dapat memberikan solusi terbaik untuk Indonesia di bidang energi ini,” tandas guru besar Teknik Elektro ini.

Sementara itu, Prof Dr Ismunandar selaku Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan, Kemendikbud berharap banyak pada perguruan-perguruan tinggi yang ada, terutama ITS, dalam membantu mengembangkan pendidikan yang paling baik. “Terutama yang ditekankan adalah link and match perguruan tinggi dengan dunia industri,” tutur Ismunandar yang hadir mewakili Mendikbud Nadiem Anwar Makarim BA MBA.

Sehingga, lanjutnya, ke depan alumni-alumni yang dihasilkan oleh ITS dapat lebih memberikan dampak secara langsung bagi Indonesia. Terutama dalam mmenyiapkan lulusan untuk menghadapi tantangan perkembangan zaman yang semakin pesat setiap tahunnya.

Baca Juga :  Program Bangkit 2021 dari Google Tambah Kuota Hingga 3000 Mahasiswa

Dalam acara ini, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara ITS dengan industri-industri yang turut berkontribusi dalam acara ini. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Pampersada Nusantara, dan PT Pupuk Indonesia (Persero). (kj3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.