Inovasi “Silat Pencakdor” Raih Penghargaan Kovablik 2019

oleh -769 Dilihat
Kepala Dispora Jatim, Supratomo menerima penghargaan dari Gubernur Khofifah.

KILASJATIM.COM, Surabaya – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jatim membuat program baru berupa Sinergi Ilmu Tradisional dan Ilmiah dalam Penanganan Cedera Olah Raga (Silat Pencak Dor). Program baru ini meraih top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) tingkat Provinsi Jatim dan mendapat penghargaan Silat Pencak Dor.

Keberhasilan meraih dua penghargaan tersebut merupakan kado istimewa di penghujung tahun bagi Dispora Jatim. Dua penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, pada acara Penyerahan Penghargaan Kovablik tingkat Provinsi Jatim dan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) OPD Jatim 2019, di Hotel Bumi, Selasa (3/12) lalu.

Kepala Dispora Jatim, Supratomo, menjelaskan, Silat Pencak Dor merupakan salah satu inovasi publik karena memberikan pelatihan kepada tukang pijat (masseur) tradisional untuk mengenal teori pemijatan secara ilmiah dan mengenal anotomi dengan menggelar Sertifikasi Masseur Sport Tingkat Pratama(dasar) tahun lalu.

“Cedera bagi seorang atlet itu ibarat kiamat kecil, jika tidak segara ditangani maka bisa berakibat fatal. Maka tukang pijat yang sudah tersertifikasi dan menjalani pelatihan itulah diharapkan bisa menangani cedera dengan benar,” kata Supratomo saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (4/12) sore.

BACA JUGA: 1000 Karyawan Pemkab Pasuruan Antusias Ikuti POR OPD 

Ia juga mengakui saat ini masih banyak tukang pijat yang menerapkan sistem tradisional, bahkan masih banyak atlet atau masyarakat yang memanfaatkan jasa mereka. “Itulah mengapa kita menerapkan Silat Pencak Dor ke para pemijat tradisional bisa memadukan teknik pemijatan secara ilmiah. Untuk menambah pengetahun dan wawasan para pemijat, Dispora bekerjasama dengan Unesa dan juga dari RSUD Dr Soetomo,” katanya.

Baca Juga :  Bupati Tantri Terima Penghargaan Sebagai Terbaik X Pembina K3 Jatim  

Lebih lanjut ia menjelaskan, usai menjalani pelatihan dan menerima sertikat pratama, maka tenaga mereka bisa dimanfaatkan untuk mendampingi atlet saat berlaga di beberapa event. Tugas utama masseur ialah menjaga kondisi atlet agar bisa tampil maksimal saat bertanding, bahkan para pemijat juga harus bisa memberikan pertolongan dan merawat alet saat mereka cidera. “Nantinya kita akan menggelar tingkat madya dan utama,” katanya.

Setelah meraih penghargaan di tingkat Jatim, nantinya progam Silat Pencak Dor ini akan didaftarkan ke Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) atau tingkat nasional. “Saya berharap program ini bisa menyebar ke seluruh Indonesia,” katanya.

Pertahankan Kategori A

Filosofi sepak bola diterapkan oleh Dispora Jatim untuk meraih SAKIP kategori A sejak 2016 hingga 2019. Inti dari filosofi ini menerapkan bidang pemuda dan bidang olahraga sebagai striker, posisi gelandang ditempati bidang kemitraan dan bidang manajemen. Kemudian sekretariat menjadi benteng pertahanan.

BACA JUGA: Mempercantik Stadion Gelora Bung Tomo Tanam 1000 Tabebuya  

“Jadi misalnya jika ada kegiatan olahraga maka bidang olahraga akan disuport oleh bidang manajemen, kemitraan dan secretariat. Demikian juga dengan bidang pemuda. Nah disinilah tinggal striker (bidang pemuda dan olahraga) memainkan perannya,” kata Dispora.

Hal lainnya yang membuat prestasi Kategori A itu bisa dipertahankan adalah komitmen dari seluruh pejabat dan staf Dispora Jatim untuk bekerja dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. (kominfo/kj7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.