Inovasi dan Kolaborasi Surabaya Dorong Pariwisata Rendah Karbon

oleh -654 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Posbloc Surabaya menjadi tuan rumah talkshow bertajuk Surabaya Berkelanjutan: Menyatukan Inovasi, Aksi, dan Pariwisata Rendah Karbon, Kamis (18/1/2024). Acara ini menghadirkan tokoh, inovator, dan pejabat daerah yang berdiskusi mengenai langkah konkret untuk menciptakan keberlanjutan lingkungan melalui sektor pariwisata.

Muhammad Naufal, Founder Carbon Addons, memperkenalkan inisiatif kampanye pariwisata rendah karbon yang menggabungkan edukasi dengan hiburan. Salah satu inovasi utama adalah penerapan emission carbon tracking device pada transportasi umum, seperti bus Surabaya Smart City Transport (SSCT). Teknologi ini memungkinkan pengguna melihat penghematan emisi karbon secara real-time.

“Sebagai contoh, perjalanan dari Jembatan Merah ke Siola menggunakan bus umum dapat menghemat sekitar 0,4 kg emisi karbon dibanding kendaraan pribadi. Jika 50 orang menggunakan bus ini, sekitar 52 kg karbon dapat dihemat dalam satu kali perjalanan,” jelas Naufal. Saat ini, perangkat ini telah diterapkan pada dua unit bus SSCT, dengan rencana perluasan lebih lanjut melalui kerja sama dengan pemerintah kota.

Antusiasme generasi muda terhadap program ini terlihat dari ratusan pendaftar relawan, di mana 26 orang terpilih untuk mendukung pelaksanaan program, menunjukkan tingginya kesadaran mereka terhadap isu keberlanjutan.

Aktor sekaligus advokat keberlanjutan, Romon Y. Tungka, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung wisata rendah karbon. Ia mengapresiasi interaksi peserta program dengan elemen lokal, seperti situs budaya, warung tradisional, dan tempat sampah terpilah. “Dari interaksi ini, apresiasi terhadap lingkungan tumbuh, yang kemudian mendorong aksi nyata. Inovasi dan kolaborasi adalah kunci keberhasilan wisata rendah karbon,” ujarnya.

Ima Ulil Hidayah, Chief Business Officer Carbon Addons, menambahkan bahwa aplikasi pendukung program ini dirancang ramah pengguna, dengan tampilan menarik dan mudah dipahami. Ia berharap teknologi tersebut dapat diterapkan pada seluruh moda transportasi publik di Surabaya untuk meningkatkan dampak pengurangan emisi karbon.

Baca Juga :  Ejek Sekolah Lewat Medsos, 2 Kelompok Pelajar SMA di Surabaya Terlibat Tawuran

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Surabaya, Farah Andita Ramdhani, menjelaskan bahwa transformasi transportasi publik di Surabaya dirancang secara komprehensif, mulai dari desain kendaraan hingga penentuan rute strategis. “Naik kendaraan umum kini menjadi kebiasaan positif warga Surabaya. Ini membuktikan bahwa perencanaan matang mampu mengubah pola pikir masyarakat,” ungkapnya.

Data program menunjukkan bahwa setiap peserta dapat menghemat hingga 1,05 kg emisi karbon. Dengan melibatkan 1.000 peserta dalam setahun, lebih dari 5.200 kg emisi karbon dapat dihemat, menjadikan Surabaya pelopor wisata rendah karbon di Indonesia.

Acara ini membuktikan bahwa inovasi teknologi, kolaborasi lintas sektor, dan kesadaran masyarakat dapat menjadikan Surabaya sebagai contoh kota berkelanjutan, sekaligus menginspirasi kota-kota lain untuk mengikuti langkah serupa. (FRI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News