Ini Cara Pekerja Pariwisata Bali Bertahan Hidup Selama Pandemi

oleh -833 Dilihat

KILASJATIM.COM, BALI – Pandemi Covid-19 membuat bisnis pariwisata Bali lumpuh. Otomatis, sejumlah pekerja pariwisata Bali pun terdampak pandemi ini.

Meski begitu, warga Bali tidak menyerah untuk membuka peluang usaha lain agar bisa bertahan hidup.

Mereka ada yang memutuskan untuk membuka usaha kuliner online, berjualan di sekitaran jalan Kota Denpasar dengan menggunakan mobil pribadinya sebagai lapak usaha, berkebun, dan menjadi nelayan.

I Gede Yasa contohnya. Ia sebelumnya bekerja sebagai tour guide di Bali. Sudah 5 bulan ia tidak bekerja akibat pandemi yang berimbas pada sektor pariwisata.

Seakan tidak ingin menyerah dengan keadaan, sejak saat itulah ia memutuskan untuk berjualan berbagai jenis buah seperti manggis, salak dan durian di tiga lokasi di Denpasar.

“Simpanannya sudah mulai habis. Daripada diam, lebih baik mencoba jualan,” ujar Gede.

Pria asal Kabupaten Karangasem ini mengatakan, saat menjadi tour guide, penghasilan yang biasa diperolehnya per hari bisa mencapai Rp 600 ribu.

Sedangkan, dengan berjualan buah, ia mengaku keuntungan senilai Rp 50 hingga Rp 100 ribu per harinya.

“Teman-teman di kampung sudah banyak yang diam. Saya memilih bolak balik ke Denpasar untuk coba berjualan,” lanjut Gede.

Selain Gede, sepanjang jalan Cokroaminoto Denpasar, juga dapat ditemui deretan mobil pribadi yang turut membuka lapak usahanya seperti berjualan telur ayam, buah dan sayuran, hingga es cendol.

Putra Mandala, salah satu pekerja dalam sektor swasta turut memilih berbisnis telur sebagai tambahan penghasilannya saat perekonomian mulai dirasa surut.

“Ya coba-coba, namanya usaha. Daripada berdiam diri di rumah,” imbuh Gede.

Sementara bagi mereka yang memilih untuk membuka usaha kuliner online, rata-rata mereka mengandalkan bermitra dengan aplikasi ojek online. Beberapa diantara mereka, memilih untuk membuka usaha kuliner di rumah, karena terkendala dengan biaya kontrak toko.

Baca Juga :  Festival Pop Singer Mandarin Wujud Pelestarian Budaya

Meski begitu, mereka tetap banjir orderan melalui aplikasi tersebut. Salah satu contohnya adalah usaha kuliner Krisna di kawasan jalan Narakesuma, Denpasar. Awalnya, pemilik restoran bernama Ari ini mengaku bekerja di salah satu tour travel di kawasan Sanur.

Karena kepiawaiannya dalam memasak ayam dan tuna geprek, maka ia dan sang suami memutuskan untuk berjualan kuliner online. Alhasil, seharinya mereka bisa mengantongi pendapatan senilai Rp 100 sampai Rp 200 ribu. (Rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.