Ingat! 24 Maret Ribuan Driver Online “Frontal” Jatim Akan Penuhi Jalan, Ini Rute dan Tuntutannya

oleh -876 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Ribuan driver online yang tergabung dalam “Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal” (FRONTAL) Jawa Timur akan kembali melakukan aksi turun jalan pada 24 Maret mendatang.

Dalam aksi demo damai bertajuk “Reuni Akbar FRONTAL Jawa Timur” ini akan mengusung beberapa tuntutan.

1. Hadirkan Menteri Perhubungan atau diwakili Dirjen Perhubungan Darat di Surabaya saat aksi untuk implementasi PM 12 dan KP 348
2. Hadirkan aplikator pusat pemegang keputusan untuk dapat merubah tarif yakni tarif nett atau bersih yang diterima driver selaku mitra
3. Evaluasi biaya tambahan yang diberlakukan oleh aplikasi saat ini
4. Mendorong pemerintah untuk meninjau dan menindak aplikasi baru yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku

Tito Achmad, Ketua Presidium Frontal Jawa Timur menjelaskan bahwa empat poin tuntutan tersebut akan disuarakan dan diperjuangkan dalam aksi kali ini.

“Karena kenyataannya, tarif bersih yang diterima oleh rekan-rekan ojek online (ojol) saat ini hanya Rp. 6.400, bahkan ada aplikasi baru yang menerapkan tarif dibawah itu. Tentu saja, hal ini tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui PM 12 dan KP 348,” ujarnya, Senin (21/3).

Selain itu, lanjut Tito, pihaknya berharap ada evaluasi biaya tambahan yang diberlakukan oleh aplikasi saat ini, yang tentu saja memberatkan customer dan juga mitra.

“Untuk itu, kami menuntut pada Menteri Perhubungan atau diwakili Dirjen Perhubungan Darat untuk bisa hadir pada saat aksi kami agar bisa melihat langsung kenyataan di lapangan. Serta mengimplementasikan aturan yang sudah dibuatnya dan menindak tegas pihak aplikator nakal yang tidak patuh pada PM 12 dan KP 348 khususnya perihal tarif,” tegasnya

Baca Juga :  Gubernur Khofifah dan Pangdivif 2 Kostrad Dorong Peningkatan Ketahanan Pangan

Sedangkan untuk pihak aplikator, Tito berharap kehadiran pemegang keputusan dari pusat agar bisa merubah tarif menjadi tarif nett atau bersih yang diterima driver selaku mitra. Serta mengevaluasi biaya tambahan yang diberlakukan oleh aplikasi saat ini.

“Kami berharap nanti pada saat mediasi, ada titik temu dan tuntutan-tuntutan kami dapat dipenuhi,” harap Tito sembari menambahkan bahwasanya nanti pada saat proses mediasi, pihaknya akan menyiarkan secara langsung melalui channel Telegram, Facebook dan YouTube.

Perihal rute yang nantinya akan dilewati oleh ribuan peserta aksi, Daniel Lukas Rorong selaku Humas Frontal Jawa Timur menjelaskan bahwa untuk rute dan sasaran aksi sendiri akan mendatangi beberapa titik lokasi dengan cara berkonvoi.

Dijelaskannya, titik kumpul pada pukul 07.00 di frontage depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur di Jalan Ahmad Yani. Kemudian bergeser ke kantor Diskominfo Jawa Timur yang lokasinya tak jauh dari Dishub Jawa Timur.

Selanjutnya adalah kantor Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Jawa Timur di kawasan Gayung Sari Barat dan Polda Jawa Timur di kawasan Ahmad Yani.

Terus berlanjut ke kantor perwakilan 4 aplikator yakni Shoppee di Jalan Ronggolawe, Gojek di Raya Ngagel, Grab di Plasa Boulevard Pemuda di depan WTC, dan In Driver di MNC Tower di TAIS Nasution.

Disusul Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV Jawa Timur di Jalan Basuki Rachmad, DPRD Jawa Timur di Jalan Indrapura dan berakhir di Grahadi Jalan Gubernur Suryo.

Tak lupa, Daniel meminta maaf jika nantinya aksi ini akan menimbulkan dampak kemacetan pada rute-rute yang akan dilewati.

Daniel juga menghimbau pada peserta aksi untuk tidak melakukan tindakan anarkhis selama aksi demo damai berlangsung. Serta senantiasa mematuhi protokol kesehatan, khususnya memakai masker dan sering-sering mencuci tangan menggunakan hand sanitizer selama aksi berlangsung.

Baca Juga :  Gubernur Khofifah Optimis Wujudkan Transportasi Publik Aman-Nyaman Serta Tingkatkan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

“Kami akan menegur peserta aksi jika nantinya ketahuan tidak memakai masker. Kami juga akan menyediakan masker jika ada peserta aksi yang lupa membawa masker,” kata Daniel.

Ditambahkannya, nantinya tak hanya dari Surabaya saja, namun peserta aksi juga ada perwakilan dari Gresik, Lamongan, Tuban, Sidoarjo, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Jember bahkan ada juga yang berasal dari Banyuwangi. (kj4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.