IFMAC & WOODMAC 2024:  Tingkatkan Industri Furnitur dan Perkayuan Di Indonesia 

oleh -248 Dilihat

KILASJATIM.COM, Jakarta – Pameran Komponen Manufaktur Furnitur Internasional (IFMAC) dan Pameran Mesin Pengerjaan Kayu (WOODMAC) 2024 akan kembali digelar di Jakarta  pada 25-28 September 2024 endatang, tepatnya di  International Expo Kemayoran.

Woodworking Association (ISWA) Wiradadi Soeprayogo dalam sambutannya mengatakan pameran ini menjanjikan peluang yang tak tertandingi bagi bisnis yang ingin berkembang di industri furnitur dan permesinan kayu Indonesia yang dinamis. Tujuan untuk meningkatkan inovasi dan pertumbuhan di sektor furnitur dan perkayuan Indonesia, dengan menghadirkan teknologi mutakhir dan membina hubungan industri yang tak ternilai.

Dalam sambutannya Ir.H.M Wiradadi Soeprayogo Ketua Umum Indonesian Sawmill and Woodworking Association (ISWA), mengatakan,  permintaan furnitur yang melonjak, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di pasar internasional. Lokasi Indonesia yang strategis dan kemampuan produksi yang terus berkembang menjadikan Indonesia sebagai pusat ekspor yang strategis.

” Industri furnitur Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar, dan kami berkomitmen untuk mendukung perkembangannya melalui kemitraan strategis dan kolaborasi bersama dengan WAKENI dalam penyelenggaraan IFMAC & WOODMAC,” ujarnya.

Ditambahkan Pameran Ini menjadi momen penting untuk mengingatkan pelaku industri bahwa inovasi tekonologi itu penting. Mengingat penggunaan teknologi saat ini sudah menjadi keniscayaan.

” Selama ini teknologi dianggap hi cost. Padahal penggunaan teknologi justru membuat lebih efisien dan meningkatkan produktivitas,” ujar  Wiradadi di Surabaya, Selasa (20/8/2024).

IFMAC & WOODMAC 2024 akan menjadi pintu gerbang bagi para pelaku industri global dan lokal menuju prospek bisnis yang tak tertandingi di sektor furnitur Indonesia yang dinamis, memperkenalkan teknologi masa depan yang siap merevolusi industri furnitur.

Dengan biaya produksi yang tinggi ini menyebabkan produk kayu Dan furniture dari Indonesia kalah bersaing dibandingkan negara-negara lain seperti Malaysia, Vietnam atau Thailand.

Baca Juga :  Pertamina Salurkan Rp14 M untuk Pengembangan UMKM

“Padahal kita ini pemain lama dan sumber bahan baku kita jauh lebih besar dibandingkan negara-negara tersebut,” ujarnya.

Sementara mengenai pasar produk olahan kayu, Wiradadi mengatakan saat ini pasar domestik sedang bergairah. Faktor yang mendorong di antaranya adalah IKN dan proyek-proyek Pemerintah seperti sekolah dan lain-lain.

Sementara untuk ekspor, pasar Eropa yang selama ini menjadi pasar traditional produk Indonesia. Untuk itu industri furniture Indonesia menjajal pasar Baru yaitu India dan Meksiko.

Menurut Abdul Sobur Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) pertumbuhan pasar ekspor diperkirakan akan mencapai 5-8%, sementara pertumbuhan pasar domestik diproyeksikan sebesar 4-6%.

” Inisiatif pemerintah yang mendukung industri furnitur termasuk Program Restrukturisasi Mesin dan Peralatan Industri Pengolahan Kayu, yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri dan mendukung pengembangan industri hulu,” jelasnya..

Sementara itu, Senior Project Manager PT Wahana Kelamaniaga Makmur (Wakeni) Cloudinia J. Dieter mengatakan Pameran tahun ini diikuti 300 peserta.

 “Tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari 20 negara lain. Mulai dari produsen, distributor, pemasok, dan agen berkumpul di IFMAC & WOODMAC  2024, menawarkan beragam produk dan layanan yang sangat penting bagi sektor manufaktur furnitur dan mesin pertukangan,” ujarnya.

Nama-nama besar di industri ini seperti PT Felder Group Indonesia, Eu Nian Precision Technolgy, PT. Maju Adil Sejahtera, PT.Maris Dwijaya, PT. Dainaka Sejati International, China National Forestry Machinery Association (CNFMA), Lunjiao Woodworking Machinery Association dan PT Qualitech Indopiranti.

Dengan profil peserta yang beragam, IFMAC & WOODMAC 2024 berfungsi sebagai tujuan satu atap untuk bisnis yang ingin mengeksplorasi peluang baru dan memperluas jaringan mereka di sektor furnitur dan perkayuan. (nov)

Baca Juga :  Gojek Dukung 100.000 UMKM Migrasi ke Bisnis Online di Tengah COVID-19

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.