,

IFC Salurkan Pinjaman ke Bank OCBC NISP hingga Rp2,75 Triliun

oleh -478 Dilihat
IFC menyerahkan pinjaman ke Bank OCBC NISP.

KILASJATIM.COM, Jakata – IFC, anggota World Bank Group, mengumumkan pemberian pinjaman dengan nilai sampai dengan Rp2,75 triliun (setara dengan USD200 juta), yang merupakan private arrangement antara Bank OCBC NISP dan IFC. Ini merupakan bagian dari Program Pembiayaan Berkelanjutan (Sustainability Bond Program) Bank OCBC NISP yang terdiri dari green bond dan gender bond.

Dana yang diperoleh dari gender bond akan memungkinkan Bank untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada pengusaha wanita dan UKM milik wanita (women-owned small and medium enterprises atau WSMEs). Green bond akan mendukung Bank OCBC NISP untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan berwawasan lingkungan, terutama untuk pengembangan proyek-proyek hijau dan pembiayaan properti hijau.

Kerjasama gender bond ini merupakan yang pertama kali dilakukan di Indonesia, dan kedua di Asia-Pacific, setelah penerbitan obligasi gender Bank Ayudhya pada tahun 2019 di Thailand, yang juga didukung oleh IFC. Green bond Bank OCBC NISP kali ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan green bond pertama di tahun 2018 yang telah disalurkan seluruhnya. Green bond pertama tersebut juga sepenuhnya didukung oleh IFC.

UKM milik wanita memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional, dengan kepemilikan wanita yang mencapai 34% pada usaha menengah dan 50% untuk usaha kecil. Namun, menurut kajian IFC mengenai Studi Kesenjangan Pembiayaan UMKM (IFC’s MSME Financing Gap Study, 2017), kekurangan pembiayaan UKM milik wanita di Indonesia mencapai USD 60 miliar. Sekitar 40% UKM milik wanita di Indonesia mengalami keterbatasan pembiayaan dan 17% perusahaan-perusahaan yang dimiliki wanita memandang pembiayaan sebagai hambatan utama pertumbuhan.

BACA JUGA: Bank OCBC NISP Jaga Pertumbuhan Stabil di Tengah Dinamika Ekonomi

“Meningkatkan partisipasi wanita dalam perekonomian Indonesia dan mengurangi kesenjangan gender merupakan bagian dari strategi utama IFC di Indonesia. Pinjaman yang diberikan IFC dalam mendukung Program Pembiayaan Berkelanjutan Bank OCBC NISP, mempunyai tujuan untuk memberdayakan pengusaha-pengusaha wanita dan UKM milik wanita dan juga untuk mendorong proyek-proyek hijau/berwawasan lingkungan. Hal ini menunjukkan komitmen IFC untuk medorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan,” ujar Hans Peter Lankes, Vice President, Economics and Private Sector Development, IFC.

Baca Juga :  Ada 7 Bank Jadi Korban Kredit Macet Perusahaan Rambut Palsu Milik Susilo Wonowidjojo

Sebagai negara kepulauan yang dalam beberapa dekade telah mengalami pertumbuhan padat karbon yang tinggi, Indonesia menjadi rentan terhadap dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, pembiayaan hijau/berwawasan lingkungan sangat penting bagi Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca – yaitu 29% pada tahun 2030. Dalam hal ini, IFC memperkirakan bahwa potensi pembiayaan hijau/berwawasan lingkungan di Indonesia dapat mencapai USD274 miliar dari tahun 2016 hingga 2030.

“Sebagai bank pelopor pembiayaan berkelanjutan untuk proyek berwawasan lingkungan di Indonesia, pendanaan lanjutan dari IFC akan digunakan untuk meneruskan upaya kami dalam menyediakan pembiayaan berwawasan lingkungan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Selain itu, pendanaan ini juga dimanfaatkan untuk memberdayakan wanita dalam membangun bisnis yang berkelanjutan. Inisiatif ini merupakan salah satu upaya kami dalam mendorong proses bisnis menuju pembangunan berkelanjutan dan memastikan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang,” ujar Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP.

Sebagai bagian dari lingkup kerjasama, IFC akan bermitra dengan Bank OCBC NISP untuk mengadakan pelatihan mengenai bangunan berwawasan lingkungan kepada staf Bank OCBC NISP dan juga pengembang properti. Bank OCBC NISP juga akan bekerjasama dengan IFC untuk mengembangkan pendekatan khusus dalam mendorong pertumbuhan pengusaha wanita. Selain menunjukkan bahwa UKM milik wanita sebagai segmen nasabah yang berbeda, kerjasama ini juga bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam membentuk pembiayaan-pembiayaan yang mengurangi dampak perubahan iklim (climate finance) sebagai kelas aset khusus.

BACA JUGA: Bank OCBC NISP Kembali Raih Penghargaan Good Corporate Governance untuk Ke-8 Kalinya  

Gender bond ini didukung oleh program Women Entrepreneurs Finance Initiative (We-Fi) dan sejalan dengan tujuan pembangunan Pemerintah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan gender.

Green bond, yang mencakup aspek bangunan berwawasan lingkungan sebagai segmen prioritas utama, didukung oleh program UK Government’s Market Accelerator Green Construction yang bertujuan untuk mempromosikan konstruksi berwawasan lingkungan dan mendukung perkembangan kredit pemilikan properti berwawasan lingkungan. Inisiatif ini juga sejalan dengan kebijakan insentif Bank Indonesia mengenai pembiayaan properti berwawasan lingkungan.

Baca Juga :  Bank Jatim Raih Peringkat A Laporan Keberlanjutan Tahun 2021

IFC pertama kali melakukan investasi di Bank OCBC NISP pada tahun 1997. Selanjutnya pada tahun 2018, Bank OCBC NISP mengadakan kerjasama berupa pinjaman dari IFC yaitu green bond melalui private arrangement antara Bank OCBC NISP dan IFC dan merupakan kerjasama pertama yang dilakukan IFC dengan bank komersil di Indonesia. Kemudian, melalui kerjasama yang baru di tahun 2020 ini, Bank OCBC NISP diharapkan dapat terus meningkatkan portfolio pembiayaan yang berkelanjutan.

“Mendukung pembangunan berkelanjutan melalui pembiayaan berwawasan lingkungan dan mengurangi tingkat kemiskinan melalui inklusi keuangan dan inklusi gender merupakan salah satu prioritas utama IFC di Indonesia. Kami yakin bahwa kerjasama IFC melalui private arrangement kepada Bank OCBC NISP yaitu pada gender bond, akan menunjukkan bahwa institusi keuangan yang menawarkan inovasi dan nilai tambah terkait gender, akan meraih keunggulan,” ujar Azam Khan, Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia dan Timor Leste. “Lebih jauh, kontribusi Bank OCBC NISP bagi pertumbuhan proyek-proyek berkelanjutan akan mendukung perkembangan ekosistem berwawasan lingkungan di Indonesia,” tambahnya.

BACA JUGA: Avrist Assurance-OCBC NISP, Jalin Kerjamasama Perluas Pasar  Asuransi Syariah

Sejak tahun 2005, IFC telah memberikan lebih dari USD24 miliar ditambah hampir USD19 miliar mobilisasi dana untuk pembiayaan jangka panjang proyek-proyek terkait iklim. Pada tahun fiskal 2019, IFC memberikan USD2,6 miliar investasi langsung dan memobilisasi dana senilai USD3,2 miliar. Pada tahun fiskal tersebut IFC melakukan investasi terkait iklim pada 93 proyek dan mencegah 15,5 juta ton emisi karbondioksida. (kj1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.