Hari Gizi Nasional 2020, DPC Persagi Probolinggo Gelar Bakti Sosial  

oleh -705 Dilihat
DPC Persagi Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan BMH Probolinggo menggelar bakti sosial di Pendopo Kecamatan Banyuanyar.

KILASJATIM.COM Probolinggo – Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional ke-60 Tahun 2020, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Probolinggo menggelar bakti sosial di Pendopo Kecamatan Banyuanyar, Jumat (24/1/2020).

Kecamatan Banyuanyar dipilih karena ada desa yang masuk lokus stunting. Sasarannya 21 ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan 29 balita yang berat badan sangat kurang dan balita stunting. Kegiatan bakti sosial ini meliputi pengukuran antropometri, penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, konseling gizi dan pemberian paket.

Bakti sosial ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Yoelijanto didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Probolinggo, Sri Patmiati, Camat Banyuanyar, Moh. Syarifuddin, perwakilan BMH Probolinggo serta Ketua DPC Persagi Kabupaten Probolinggo, Sri Astutik.

Camat Banyuanyar, Moh. Syarifuddin mengharapkan agar kegiatan ini meskipun tidak bisa mengatasi permasalahan tapi paling tidak mengurangi permasalahan dari ibu-ibu hamil dan balita yang mengalami gangguan gizi sehingga kedepannya ibu hamil dan balita yang mengalami gangguan gizi bisa berkurang sedikit demi sedikit.

BACA JUGA: Membangun Karakter Kebangsaan Siswa, Bakesbangpol Probolinggo Gelar Go To School

“Kebetulan memang di Kecamatan Banyuanyar ada satu desa yang masuk lokus stunting. Oleh karena itu, Ibu Bupati berpesan dan mengamanatkan kepada seluruh OPD dan lintas sektor untuk membuat strategi dalam mengatasi stunting. Kebetulan juga desa telah mengalokasikan dana untuk melakukan penanganan stunting dengan harapan sedikit demi sedikit permasalahan gizi bisa berkurang,” ungkapnya.

Namun demikian jelas Syarifuddin, program apapun itu tidak akan berhasil apabila tidak akan berhasil manakala tidak ada dukungan dari masyarakat. “Salah satunya dengan peduli terhadap kebutuhan gizi anak-anaknya mulai dari dalam kandungan. Semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat,” harapnya.

Baca Juga :  Surabaya Terima Penghargaan Terbaik Pertama Penurunan Stunting se Jatim

Sementara Ketua DPC Persagi Kabupaten Probolinggo, Sri Astutik mengungkapkan peringatan Hari Gizi Nasional ke-60 tahun 2020 ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan peran aktif masyarakat, khususnya generasi milenial tentang kesehatan dan gizi serta menyebarluaskan informasi dan promosi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi yang optimal dalam pembangunan SDM yang berkualitas.

“Selain itu meningkatkan peran media massa dalam kampanye gizi remaja sebagai salah satu upaya penanggulangan stunting. Disamping itu meningkatkan komitmen dan kerja sama antara lintas sektor dalam kesehatan dan gizi,” ungkapnya.

BACA JUGA: Pemkab Probolinggo-BPN Sosialisasikan Percepatan Pelaksanaan PTSL

Selain bakti sosial, Persagi juga akan menggelar kegiatan Sepekan Bersama Persagi Mencegah Mencegah Stunting Melalui Gizi Yang Optimal Untuk Remaja pada 27 hingga 31 Januari 2020 di 7 (tujuh) sekolah di 7 (tujuh) kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Yakni, Kecamatan Sumberasih, Besuk, Gending, Banyuanyar, Kraksaan, Paiton dan Dringu. Sasarannya adalah 50 orang remaja putri (siswi SMA).

“Kegiatannya berupa penyuluhan, pemberian tablet tambah darah dan minum tablet tambah darah secara bersama serta pemberian snack. Semoga semua kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan dapat mencegah masalah kesehatan terutama stunting dan balita gizi buruk serta kematian bayi,” harapnya.

Sedangkan Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Yoelijanto mengatakan yang paling utama dari kehidupan manusia itu adalah perkembangan otaknya. Dari otak maka akan tumbuh etika dan pusat sopan santun berbicara.

“Selain pemenuhan gizi, suasana batin pengasuhan ibu juga mempunyai peran penting dalam perkembangan otak manusia. Pengasuhan seorang ibu akan berpengaruh dalam pertumbuhan otak seorang anak sampai usia 8 tahun. Namun perkembangan otak yang paling utama adalah pada usia emas 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” katanya.

Baca Juga :  Jawa Timur Tumbangkan Pemalang Pecahkan Rekor MURI dengan Sajian 11.021 Ikan Bandeng Presto

BACA JUGA: Pemkab Probolinggo Gelar Rakor Penyusunan LKPJ Dan LPPD Tahun 2019

Pemenuhan gizi itu sangat penting terang Anang, tetapi orang tua harus hati-hati bahwa pola pengasuhan juga sangat penting. Hati-hati walaupun anak masih kecil, tetapi semua informasi masuk ke otak dan kecerdasannya. Hal ini akan diterima oleh anak kecil secara permanen.

“Mendidik anak itu penting. Oleh karena itu hati-hati dalam mendidik anak. Jangan pernah memarahi anak, sebab anak tidak pernah salah dan anak harus selalu bahagia. Jaga anak ini sampai usia 8 tahun. Suasana dalam keluarga akan berdampak pada perkembangan anak. Makan itu yang menentukan orang tua dan bukan anak. Sayangi anaknya dan buat bahagia anaknya,” pungkasnya. (hms/kj22)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.